Minyak Goreng Mendadak Melimpah Usai HET Dicabut, Legislator PPP Curiga Ada Yang Sengaja Nahan Pasokan

Kamis, 17 Maret 2022 | 13:05 WIB
Minyak Goreng Mendadak Melimpah Usai HET Dicabut, Legislator PPP Curiga Ada Yang Sengaja Nahan Pasokan
Anggota Fraksi PPP DPR RI, Achmad Baidowi. (Dok: DPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PPP Achmad Baidowi merasa curiga, langkanya minyak goreng di tengah masyarakat lantaran memang ada pihak yang sengaja menahan pasokannya. Kecurigaan Baidowi tersebut muncul usai tiba-tiba stok minyak goreng tersedia usai Harga Eceran Tertinggi (HET) dihapus.

"Pasokan minyak goreng langsung tersedia di berbagai toko. Bahkan dengan harga mencapai Rp 25 ribu, ini berarti ada yang sengaja menahan pasokan alias menimbun, tunggu HET dicabut baru pasokan dikeluarkan," kata pria yang akrab disapa Awiek kepada wartawan, Kamis (17/3/2022).

Ia menduga selama ini pihak distributor sengaja menimbun persediaan minyak goreng. Menurutnya, permasalahan pasokan bukan jadi alasan utama permasalahan minyak goreng.

Awiek pun mendesak aparat kepolisian menelusuri titik-titik distribusi yang sekiranya persediaan minyak goreng tiba-tiba ditemukan melimpah.

Baca Juga: Pemerintah Klaim Minyak Goreng Curah Bersubsidi Masih Rp 14 Ribu per Liter, Pedagang Ungkap Fakta Ini

"Pihak kepolisian dan satgas pangan harus melacak titik distribusi mana yang tiba-tiba pasokan langsung berlimpah satu hari paska pengumuman HET dicabut," katanya.

Selain itu, Awiek juga meminta pemerintah tidak melepas harga minyak goreng kemasan ke pasar bebas. Pasalnya, banyak masyarakat yang berpenghasilan pas-pasan bergantung pada minyak goreng.

"Ini jelang Ramadan, jangan sampai permintaan yang sedang tinggi dimanfaatkan untuk raup untung besar-besaran dari konglomerat sawit," ujarnya.

Lebih lanjut, Awiek mengatakan, permasalahan minyak goreng terjadi karena pabrik minyak goreng kesulitan mengakses CPO DMO untuk bahan baku pembuatan minyak goreng.

"Kedua distribusi minyak goreng subsidi yg tidak merata sehingga di beberapa daerah terjadi kelangkaan; ketiga kemungkinan adanya penimbunan dan kebocoran yg dilakukan oleh oknum produsen atau distributor karena adanya selisih harga di dalam negeri dengan di luar negeri," imbuh dia.

Baca Juga: HET Minyak Goreng Dicabut, YLKI: Kebijakan Coba-coba

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI