Suara.com - Pendeta Saifudin Ibrahim atau Abraham Ben Moses bukan orang baru saat melakukan kontroversi dugaan penistaan agama. Kekinian Pendeta Saifudin Ibrahim minta Al Quran direvisi dengan menghapus 30 ayat.
Dulunya Pendeta Saifudin Ibrahim beragama Islam tahun 2006.
Profil Pendeta Saifudin Ibrahim
Dikutip dari berbagai sumber, Pendeta Saifudin Ibrahim lahir 26 Oktober 1965.
Baca Juga: Bisa Ganggu Kerukunan Beragama, FKUB Minta Polisi Tangkap Pendeta Saifudin Ibrahim
Pendeta Saifudin Ibrahim lahir dari sebuah keluarga Muslim asal Bima.
Ayah Pendeta Saifudin Ibrahim adalah guru agama Islam, pamannya adalah pendiri Muhammadiyah di Bima, dan mertuanya tokoh Islam di Jepara.
Lulus dari SMA di Bima, Nusa Tenggara Barat, ia kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Ushuluddin jurusan Perbandingan Agama.
Pendeta Saifudin Ibrahim mengajar di Pesantren Darul Arqom Sawangan, Depok, Jawa Barat. Pada 1999, ia mulai mengajar di Al Zaytun yang berlokasi Haurgeulis Indramayu, salah satu pesantren besar di Indonesia pimpinan Syaykh AS Panji Gumilang.
Pendeta Saifudin Ibrahim menikahi putri tokoh Jepara serta memiliki tiga empat anak. Dua anaknya kuliah di Universitas Muhammadiyah dan satunya lagi di Jakarta.
Pada 5 Desember 2017, Pendeta Saifudin Ibrahim ditangkap atas dakwaan ujaran kebencian dan divonis 4 tahun penjara.
Baca Juga: FKUB Desak Polisi Tangkap Pendeta Saifudin Ibrahim, Dianggap Ganggu Kerukunan Umat Beragama