Pelapor Kasus Korupsi Malah jadi Tersangka, Haji Asang Gagal Temui Mahfud MD di Kantornya: Saya Ingin Dapat Keadilan

Kamis, 17 Maret 2022 | 12:48 WIB
Pelapor Kasus Korupsi Malah jadi Tersangka, Haji Asang Gagal Temui Mahfud MD di Kantornya: Saya Ingin Dapat Keadilan
Haji Asang Triasha, pelapor kasus korupsi yang ditetapkan sebagai tersangka gagal temui Mahfud MD di kantor Kemenko Polhukam. (Suara.com/Ummi HS)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pelapor dugaan korupsi, Haji Asang Triasha mendatangi kantor Kementerian Politik Hukum dan Keamanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Kamis (17/3/2022).

Asang kini ditetapkan menjadi tersangka oleh Penyidik Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah (Kejati Kalteng). Hal tersebut  diduga terkait laporannya mengenai dugaan adanya korupsi dana desa di Kalimantan Tengah.

Asang menuturkan kedatangannya untuk mengadu kepada Mahfud mengenai kasus yang menimpanya. Namun pertemuan dengan Mahfud gagal karena Mahfud tengah berada di luar kota.

"Harapan kami mau bertemu dengan Pak Mahfud langsung, cuma kebetulan beliau berada di luar kota. Jadi kita tadi hanya mengantar surat menindaklanjuti. Artinya melapor dugaan korupsi dana Desa tahun 2020 kita dijadikan tersangka oleh Kejati Palangkaraya," ujar Asang kepada Suara.com di depan kantor Kemenko Polhukam,  Jakarta, Kamis (17/3/2022).

Kedatangannya menemui Mahfud untuk mendapatkan keadilan.

"Karena saya ke sini berjuang ingin mendapatkan keadilan," sambungnya. 

Asang menyebut dirinya akan menunggu jadwal dari pihak Kemenko Polhukam untuk kembali bertemu dengan Mahfud. Ia berharap dengan bertemu Mahfud, ia  mendapatkan keadilan.

"Rencana kita akan berusaha ke sini lagi. Biar kasus ini bisa dikawal sebenar benarnya. Harapan saya semoga dengan pertemuan dengan pak Mahfud kita bisa mendapatkan keadilan," ungkap Asang.

Selain itu, Asang menyebut penerapan tersangka kasus tak jauh beda dengan Nurhayati seorang bendahara desa yang sempat ditetapkan tersangka dalam laporannya terkait dugaan korupsi yang dilakukan oleh Kepala Desa Citemu, Cirebon, Jawa Barat.

Baca Juga: Pendeta Saifuddin Ibrahim yang Minta Hapus 300 Ayat Alquran, Menko Polhukam Minta Kepolisian Segera Selidiki

Klaim Senasib dengan Nurhayati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI