Suara.com - Politikus PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul tak terima Ketua Dewan Syuro Partai Ummat Amien Rais mengkritik Presiden Jokowi. Ia kemudian memberikan balasan menohok kepada Amien Rais.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Ruhut meminta agar Amien Rais tidak mencapuri berbagai kinerja pemerintahan Presiden Jokowi. Hal ini diungkapkan buntut kritian Amien Raies yang menyebut Jokowi telah melakukan berbagai macam pembunuhan selama memimpin Indonesia sejak 2014.
"Pak Amien Rais yang sudah tua bangka, bau tanah itu, sudahlah urus cucu saja. Bagaimana orang berani mengatakan ini tidak sukses, ini tidak sukses. Dia saja dengan besannya saja enggak sukses," ujar Ruhut, Selasa (15/3).
Eks anggota DPR RI Fraksi Demokrat itu tidak sepakat dengan tudingan Amien mengenai pembalakan liar yang masif saat ini. Dia menilai masalah pembalakan liar di era Presiden Jokowi paling banyak diatasi dibanding era-era presiden sebelumnya.
Baca Juga: Tiga Hari Usai Didatangi Jokowi, Stok Minyak Goreng di Pasar Sentul Masih Langka
"Pembalakan liar bahkan di era Pak Jokowilah paling banyak diatasi dibanding era-era sebelumnya," kata Ruhut.
Ruhut juga menilai salah kaprah apabila Amien menuduh kerja Jokowi tidak beres sehingga menyebabkan banyak jiwa melayang.
"Kalau mengenai pandemi, waduh enggak salah, nih? Indonesia termasuk selalu lima besar yang tersukses mengatasi pandemi, itu penilaian WHO dan dunia," sambung Ruhut.
Seperti diketahui, Ketua Dewan Syuro Partai Ummat Amien Rais menuding Presiden Joko Widodo melakukan sejumlah macam "pembunuhan" selama memimpin Indonesia sejak 2014. Amien Rais menyebut "pembunuhan" itu dengan istilah ekosida distraction.
Menurut Amien Rais, pemerintah era Jokowi banyak membiarkan pembalakan liar atau illegal logging hingga deforestasi terhadap hutan di beberapa pulau di Indonesia. Mantan Ketua MPR itu mengatakan, "pembunuhan" jenis kedua dengan istilah genosida.
Baca Juga: Hasil Survei: Tiga Provinsi Ini Menolak Jabatan Presiden Jokowi Diperpanjang
Dia menilai pemerintah kurang sigap menanggulangi pandemi Covid-19 di Indonesia yang mengakibatkan ratusan ribu rakyat meninggal dunia.