Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka peluang menjerat pihak lain sebagai tersangka baru dalam kasus suap izin lahan serta jual beli jabatan yang telah menjerat Wali Kota Bekasi nonaktif, Rahmat Effendi sebagai tersangka.
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri menyebut tentunya penyidik KPK akan mendalami terlebih dahulu proses penyidikan yang kini tengah berjalan.
"Apakah ada peluang dugaan keterlibatan pihak lain? Tentu nanti kami akan analisa utuh seluruh hasil dari proses penyidikan," kata Ali saat dikonfirmasi, Rabu (16/3/2022).
Misalkan, kata Ali, dalam proses penyidikan dalam kasus suap Rahmat Effendi yang kini masih berjalan tidak ditemukan adanya dugaan keterlibatan pihak lain. Tentunya, KPK memiliki peluang bila adanya fakta yang kuat bila sudah masuk ke tahap persidangan.
"Masih ada juga peluang-peluang itu di dalam proses persidangan. Nanti proses persidangan kan keterangan saksi akan dikonfirmasi oleh jaksa, hakim, dan pengacara," ucapnya.
"Kalau ada keterangan satu saksi dengan saksi lain ada keterkaitan, kesesuaian antara keterangan saksi yang kita sebut dengan fakta hukum, tentu dari situlah kita bisa dalami keterlibatan pihak lain."
Apalagi, kata Ali, bila dalam proses penyidikan cukup serta fakta-fakta hukum dalam persidangan adanya dugaan keterlibatan pihak lain. KPK tidak segan akan kembangkan.
"Tentu akan terus kami kembangkan terkait dengan ada dugaan pihak-pihak yang bisa dipertanggung jawabkan secara hukum," ujarnya.
Meski begitu, Ali menjelaskan bahwa penyidik KPK kini masih fokus dalam proses penyidikan Rahmat Effendi bersama tersangka lainnya.
"Kami masih terus lakukan proses penyidikan, pengumpulan bukti-bukti dan saksi."
Diketahui, KPK telah menetapkan sembilan orang tersangka termasuk Rahmat Effendi. Penetapan tersangka itu setelah Rahmat dkk terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Dalam OTT itu pun tim Satgas KPK menyita uang mencapai Rp 5 Miliar.
Para tersangka itu adalah M Bunyamin, Sekretaris Dinas Penanaman Modal PTSP Pemkot Bekasi; Jumhana Lutfi, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kota Bekasi; Mulyadi, Lurah Kati Sari; dan Wahyudin Camat Jati Sampurna.
Kemudian, Ali Amril, Direktur PT Mam Energindo; Suryadi, Direktur PT Kota Bintang Karyati; Makhfud Saifudin MS selaku Camat Rawalumbu; dan Lai Bui Min alias Anen, pihak swasta.