Rata-rata benchmark harga sewa kapasitas satelit di dunia berkisar 400 dola AS per Mbps per bulan. Dari waktu ke waktu, harga sewa itu menurun. Menurut Menkominfo, saat ini harga sewa berada di kisaran 150 dolar AS per Mbps per bulan.
“Namun demikian, Satelit Satria dan Hot Backup mampu membuatnya menjadi lebih efisien dengan biaya sekitar 45 dolar AS per Mbps per bulan. Itulah salah satu kombinasi pilihan jenis-jenis satelit. Kita memilih satelit telekomunikasi yang besar agar biaya per Mbps menjadi lebih efisien,” tandasnya.
Dalam acara itu, Johnny menyaksikan seremoni penandatanganan dua kontrak pengadaan antara Kementerian Kominfo dengan Kemitraan Nusantara Jaya. Kontrak pertama ditandangani Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo, Anang Latif; Direktur Utama PT Satelit Nusantara 5, Agus Budi Cahyono; Direktur PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera, Raffi Tawar; Dua Direktur dari PT DSST MAS Gemilang, Alex Sutanto dan Paulus Yuniardi; Direktur Utama PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera, J. Indri Priatmojo dan Direktur Utama PT Pasifik Satelit Nusantara, Adi Rahman Adiwoso.
Untuk kontrak yang kedua, penandatanganan dilakukan oleh Pejabat Pengelola Komitmen Bkti Kominfo, Mutsla Adlan bersama mitra terkait.
Hadir dalam acara itu, Dewan Pengawas dan Direksi Bakti Kementerian Kominfo, Inspektur Jenderal Kementerian Kominfo, Dodi Setiadi; Dirjen SDPPI Kementerian Kominfo, Ismail; Direktur PPKBLU Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan, Agung Yulianto; Deputi VII Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi dan Aparatur Kemenko Polhukam, Rus Nurhadi dan pejabat pimpinan tinggi pratama Kementerian Kominfo.