Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah tengah mempertimbangkan untuk melonggarkan aktivitas masyarakat saat menyambut bulan suci Ramadan dan Idul Fitri atau lebaran.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, salah satu upaya yang akan dilakukan pemerintah adalah dengan mengejar capaian vaksinasi lengkap dan booster sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.
"Ini semua kerja sama kita, sekali lagi saya imbau, dari sekarang masih ada dua minggu sebelum bulan puasa untuk kita mempercepat vaksinasi ini," katanya dalam konferensi pers daring terkait PPKM yang dipantau di Jakarta, Senin.
Luhut menuturkan, pemerintah terus mendorong percepatan vaksinasi agar umat Islam bisa menjalankan ibadah di bulan Ramadhan dan merayakan Idul Fitri dengan bebas.
Baca Juga: Minyak Goreng Jadi Daya Tarik Warga Ikut Vaksinasi di Halaman Polres Ketapang
Untuk itu, ia pun meminta masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi lengkap dan booster, terutama mereka yang lansia dan memiliki komorbid.
"Kami titip, kita semua melakukan vaksinasi lengkap dan booster, terutama yang lansia dan komorbid sehingga nanti kita semua, saudara-saudara yang melaksanakan ibadah puasa bisa lebih bebas nanti melakukannya. Tentu dengan tidak meninggalkan protokol kesehatan," imbuhnya.
Luhut pun meminta masyarakat yang sudah bisa melakukan booster untuk segera melakukan booster tanpa perlu memilih jenis vaksinnya.
"Itu semua sama saja dari hasil penelitian. Semua jenis vaksin terbukti efektif dalam memberikan antibodi terhadap COVID-19," katanya.
Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) itu mengatakan capaian vaksinasi lengkap dan booster di Indonesia masih tertinggal dari banyak negara yang mulai melakukan transisi dari pandemi ke endemi.
Baca Juga: Hueningkai TXT Memperbarui MOA Tentang Kondisinya Setelah Positif Covid-19
Beberapa negara yang mulai melakukan transisi dari pandemi ke endemi yaitu Arab Saudi dan Malaysia dengan pertimbangan utamanya adalah tingkat vaksinasi lengkap dan booster yang sudah tinggi di kedua negara.
"Dibandingkan dengan kedua negara, capaian vaksinasi dosis lengkap dan booster kita masih tertinggal," katanya.