Menlu Retno Marsudi Tekankan Nilai Transformasi Digital untuk Pemulihan Ekonomi

Selasa, 15 Maret 2022 | 21:41 WIB
Menlu Retno Marsudi Tekankan Nilai Transformasi Digital untuk Pemulihan Ekonomi
Menlu Retno Marsudi. [Foto: Kemlu]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan ekonomi digital berpotensi menjadi penopang pemulihan ekonomi global dengan kontribusi 15,5 persen terhadap PDB dunia.

Lantaran itu, Presidensi G20 Indonesia menempatkan transformasi digital sebagai salah satu sektor prioritas.

"Kolaborasi dan kerja sama internasional harus terus didorong agar transformai digital dapat berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dunia, termasuk bagi negara berkembang," ujar Retno dalam sambutannya di Digital Economy Working Group (DEWG) Kick-Off Meeting, yang dikutip Suara.com dalam laman Kemlu,  Selasa (15/3/2022).

Digital Economy Working Group (DEWG) merupakan kelompok kerja di bawah Sherpa Track G20 yang pertama kalinya berlangsung di bawah Presidensi Indonesia.

Baca Juga: DEWG Jadi Etalase Kemajuan Transformasi Digital Indonesia

DEWG ditujukan untuk membahas kerjasama konektivitas digital, kewirausahaan digital, pengurangan kesenjangan kecakapan digital, serta aliran data. 

Kick off meeting ini merupakan awal dari rangkaian pertemuan DEWG dengan tema 'Achieving a Resilient Recovery: Working Together for a More Inclusive, Empowering, and Sustainable Digital Transformation'

Secara khusus, Retno menyampaikan tiga fokus kerja sama internasional yang perlu menjadi perhatian pelaku ekonomi digital di G20.

Pertama, kolaborasi internasional untuk mendorong inklusivitas dan jembatani global digital divide

Retno mencatat 96 persen dari populasi dunia yang belum memiliki akses internet berada di negara berkembang. Ia mendorong agar G20 menjadi motor penggerak investasi global untuk bangun infrastruktur digital yang berkualitas dan terjangkau. 

Baca Juga: Menkominfo: Presidensi G20 Jadi Kesempatan Indonesia untuk Tentukan Arah Perkembangan Ekonomi Digital

Kedua, penguatan kerja sama global dalam digital literacy yang dinilai krusial untuk membantu masyarakat peroleh manfaat sepenuhnya dari transformasi digital. Menurutnya, dua sektor yang perlu menjadi sasaran penguatan kapasitas adalah UMKM lokal dan pemerintah. 

"Kerja sama internasional sangat diperlukan untuk memfasilitasi penguatan kapasitas digital bagi negara berkembang, termasuk dalam aspek pembiayaan," sambungnya. 

Ketiga, kerja sama internasional untuk membangun ekosistem digital yang aman.

Dengan perkiraan potensi kerugian dari global data breaches capai USD 5 triliun hingga tahun 2024, aspek keamanan digital menjadi pertanyaan besar. 

Karena itu, Retno menyampaikan, jaminan privasi, mekanisme pembayaran yang aman, serta perlindungan konsumen yang jelas penting untuk bangun kembali kepercayaan. 

"Pelaksanaan DEWG ini dapat menjadi awal yang penting untuk perkokoh tatanan digital global masa depan dan dorong keberlanjutan pembahasan ekonomi digital sebagai isu sentral G20," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI