Jokowi Kemah di IKN Nusantara, Warga Suku Balik: Bapak Presiden Cuek, Kami Seperti Dianggap Tidak Ada

Selasa, 15 Maret 2022 | 17:11 WIB
Jokowi Kemah di IKN Nusantara, Warga Suku Balik: Bapak Presiden Cuek, Kami Seperti Dianggap Tidak Ada
Presiden Joko Widodo memakai jaket dan sarung saat berada di depan tenda saat bermalam di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022). ANTARA FOTO/HO/Setpres-Agus Suparto
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kegiatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama jajarannya yang menginap atau berkemah di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara direspons warga suku asli yang mendiami kawasan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Suku Balik.

Salah satu warga Suku Balik, Yati Dahlia mengungkapkan rasa kecewa dengan kedatangan Presiden Jokowi yang meninjau IKN Nusantara. Menurutnya, Jokowi terkesan cuek lantaran  tidak mendengarkan aspirasi masyarakat PPU dan memilih untuk berkemah.

Apalagi kedatangan Jokowi tersebut, kata Dahlia, tidak diketahui masyarakat sekitar. 

"Kami sedikit kecewa, walaupun bapak presiden kemarin datang, tapi terkesan cuek atau masa bodoh karena mungkin kami lebih merasa kecewa seperti itu. Karena teriakan kami selama ini tidak didengarkan, kami seperti dianggap tidak ada di sini, justru tidak ada koordinasi seperti kepala adat atau tokoh yang ada di sini kami tidak diberitahu," ujar Dahlia alam konferensi pers 'Camping Oligarki di IKN: Gimmick Elit Saat Rakyat Menjerit' secara virtual, Selasa (15/3/2022).

Baca Juga: Disentil Ketua MUI Ikut Ritual Nusantara Bareng Jokowi di IKN, Gubernur Sumbar Bereaksi

Dahlia menyebut, masyarakat tidak memedulikan kegiatan Jokowi yang berkemah di kawasan Titik Nol IKN. Sebab kata dia, warga tidak diuntungkan dengan kegiatan kemah tersebut. 

"Jadi kalau masalah kemping kemarin kami tidak sebenarnya tidak membutuhkan hal itu dan buat apa seperti itu, tidak ada yang merasa diuntungkan untuk hal itu," ucap Dahlia.

Dahlia menuturkan saat ini pihaknya fokus terkait permasalahan pemasangan plang di lahan lahan warga untuk pembangunan IKN.

Masyarakat, kata Dahlia, juga kecewa dengan surat edaran Gubernur Kalimantan Timur yang menyatakan lahan pembangunan IKN tidak termasuk lahan warga. Namun faktanya di lapangan, terjadi pemasangan plang pembangunan IKN di lahan-lahan milik warga.

"Kami lebih fokus ke lahan-lahan kami yang kena plang seperti itu dengan surat edaran yang ada seperti itu,  karena kemarin bapak gubernur bilang bahwa lahan untuk pembangunan IKN, tidak termasuk di lahan warga itu tapi kenyataannya yang kami alami di sini, plangnya sudah ke pemukiman warga," papar Dahlia 

Baca Juga: Para Tokoh Adat Kalimantan Minta Hal Ini Saat Jokowi Kemah di Titik Nol IKN: Segera Dibangunkan

Karena itu, kata Dahlia, jika pembangunan IKN tetap dilakukan masyarakat meminta kejelasan perihal lahan-lahan yang sudah dipasang plang.

"Kami meminta kejelasan atas lahan-lahan kami masyarakat suku asli di sini, masyarakat adatnya bagaimana lahan-lahan kami ini agar tidak terkena dampak yang dipaksakan ,seperti pemasangan plang yang terjadi itu," ungkapnya.

Menurutnya pemasangan plang di lahan milik warga sama saja pengambilan secara sepihak

"Itu pengambilan secara sepihak kami tidak pernah diajak bertemu, tidak diajak koordinasi. Kadi kami berharap pemerintah menanggapi suara kami ini bagaimana dengan lahan lahan warga yang masuk di pemukiman warga yang ada plang plang warga, penyelesaiannya seperti apa," sambungnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI