Suara.com - Ketua DPR RI Puan Maharani memberikan tanggapan mengenai big data yang diklaim oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan terkait wacana penundaan Pemilu 2024.
Dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Puan mengaku bahwa big data yang diklaim Luhut berbeda dengan data PDIP.
Sebelumnya, Luhut mengklaim 110 juta warganet mendukung wacana penundaan Pemilu 2024.
Puan mengaku bahwa PDIP memiliki data sendiri mengenai wacana penundaan Pemilu 2024.
Baca Juga: Sentil Luhut soal Penundaan Pemilu, Puan Maharani: Kami Punya Data Sendiri, Big Data juga
"Kalau di PDIP Perjuangan kami punya data sendiri dan tidak termasuk dengan data yang disampaikan," kata Puan, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Selasa (15/3/2022).
Lebih lanjut, Puan mengatakan bahwa data yang dimiliki partai politik juga disebut sebagai big data.
"Dan data kami partai politik big juga, big data juga," lanjutnya.
Meski demikian, Puan tak menjelaskan lebih rinci mengenai big data yang dimiliki PDIP.
Sebelumnya, Luhut mengklaim soal big data yang menyebutkan 110 juta orang setuju terkait penundaan Pemilu 2024.
Baca Juga: Puan Maharani Tegaskan Posisi DPR Sesuai Mekanisme, Pemilu Dilaksanakan 14 Februari 2024
Luhut mengklaim rakyat menginginkan Pemilu 2024 bisa ditunda hingga satu hingga tiga tahun. Ia mengatakan rakyat yang ingin agar pemilu 2024 ditunda jumlahnya banyak, maka aspirasi tersebut harus didengar partai politik dan DPR.
"Kita kan punya big data, dari data tersebut grab 110 juta (warganet yang menggunakan beragam platform) mulai dari Facebook, Twitter, macam-macam. Di Twitter saja, ada 10 juta lah (warganet) yang membicarakan isu ini," jelas Luhut.