Suara.com - Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais menanggapi soal wacana penundaan Pemilu 2024.
Politikus senior tersebut menilai bahwa wacana penundaan Pemilu 2024 tidak boleh dibiarkan.
Dikutip dari makassar.terkini--jaringan Suara.com, Amien Rais mengatakan apabila wacana tersebut disetujui sama saja dengan melakukan bunuh diri nasional.
Menurutnya, semua pihak harus mencegah agar wacana tersebut tidak teralisasi.
"Kalau nekat saja sesungguhnya kita mengizinkan, kalau kita hanya diam kita telah melakukan sebuah bunuh diri nasional," kata Amien Rais, seperti dikutip dari makassar.terkini--jaringan Suara.com, Selasa (15/3/2022).
Lebih lanjut, Amien menyinggung soal nasib buruk yang dialami oleh Soekarno.
Menurutnya, mantan presiden selalu mengalami nasib buruk ketika mereka berkuasa terlalu lama.
Amien Rais mencontohkan Soekarno. Menurutnya, Soekarno tidak memiliki kekurangan sebagai pemimpin politk.
Namun, kariernya terhenti ketika ia mengizinkan dirinya untuk terpilih sebagai presiden seumur hidup pada tahun 1965-1966 yang mengakibatkan tragedi.
Baca Juga: Singgung Soal IKN dan Penundaan Pemilu 2024, AHY: Indonesia Sedang Tidak Baik-Baik Saja
"Karena pernah membiarkan dipilih jadi presiden seumur hidup, akhirnya tragedi yang beliau alami," bebernya.
Sementara itu, Amien memberikan contoh Suharto yang mengundurkan diri setelah 32 tahun menjadi presiden.
"Lihat Pak Harto kurang apa, jenderal bintang lima, pangkat besar menyaingi Jenderal Sudirman, kemudian menguasai seluruh birokrasi, memegang TNI, ABRI waktu itu, di dalamnya ada polisi, kemudian juga pengusaha-pengusaha. Tapi melihat akhirnya juga seperti itu," jelasnya.