Usul Penundaan Pemilu 2024, Muhaimin Tunggu Sikap Para Ketua Partai

Siswanto Suara.Com
Selasa, 15 Maret 2022 | 13:09 WIB
Usul Penundaan Pemilu 2024, Muhaimin Tunggu Sikap Para Ketua Partai
Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar meminta pengaturan penggunaan pengeras suara Masjid dan Musala dicabut. (Foto dok. tim Cak Imin)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar menyerahkan keputusan kepada para ketua partai terkait wacana penundaan pemilu 2024.

Sebagai pengusul, Muhaimin menyatakan akan menunggu sikap ketua partai peserta pemilu.

"Kita masih menunggu ketum-ketum. (Lobi-lobi) tentu saja," kata Muhaimin di Parlemen, Jakarta, Selasa (15/3/2022).

Muhaimin menekankan saat ini sikapnya masih konsisten mengusulkan penundaan pemilu.

Baca Juga: Manuver Politik Cak Imin, Kencang Lobi Ketum Parpol buat Golkan Wacana Tunda Pemilu

"Ya masihlah (usul tunda pemilu). Belum, belum (ubah sikap)," kata dia.

Tetapi dia juga menegaskan dirinya menaati konstitusi. Menurut Muhaimin, usulannya untuk menunda pemilu 2024 juga masih dalam koridor konstitusi.

"Ya, kita juga taat konstitusi jadi usulan itu kan dalam koridor konstitusi," kata Muhaimin.

Muhaimin juga mengatakan tetap menjaga komunikasi dengan para pimpinan partai.

Dia mengatakan "rahasia" ketika ditanya kapan akan bertemu lagi dengan ketua partai lain.

Baca Juga: Bilang Taat Konstitusi, Cak Imin Tetap Kekeh Minta Tunda Pemilu

Sebelum Muhaimin mengusulkan penundaan pemilu, wacana itu dilontarkan oleh Menteri Bahlil Lahadalia.

Wacana kembali memanas setelah Muhaimin melontarkan usulan itu lagi, kemudian disambut hangat Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Mereka beralasan penundaan pemilu untuk menjaga pertumbuhan ekonomi setelah terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Wacana penundaan pemilu mengempis setelah banyak ditolak.  Tapi kembali menggelegak setelah Menteri Luhut Binsar Pandjaitan menyerukan lagi isu penundaan pemilu. [rangkuman laporan Suara.com]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI