Bawa Tanah Kampung Akuarium Gusuran Ahok ke IKN, Anies: Dulu Mereka Termarjinalkan

Senin, 14 Maret 2022 | 22:58 WIB
Bawa Tanah Kampung Akuarium Gusuran Ahok ke IKN, Anies: Dulu Mereka Termarjinalkan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menunjukkan tanah yang diambil dari Kampung Akuarium, Jakarta Utara, untuk dibawa ke IKN Nusantara, Minggu (13/3/2022). [Instagram@aniesbaswedan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membawa tanah dari Kampung Akuarium, Jakarta Utara ke Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara. Tindakannya ini lantas menuai sorotan dari berbagai pihak.

Pasalnya, Kampung Akuarium merupakan lokasi yang sempat digusur oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Setelah menjabat, Anies membangun Kampung Lapis atau Rumah Susun dan tak jadi merelokasi warga.

Tanah dari Kampung Akuarium itu dibawa ke IKN dalam acara kendi Nusantara bersama dengan tanah dari Provinsi lainnya.

Setelah menyerahkan tanah, Anies kembali menceritakan soal tanah dari Kampung Akuarium. Ia mengaku sengaja membawa tanah itu karena ingin IKN nantinya memprioritaskan rakyat kecil.

Baca Juga: Jokowi Berkemah di IKN, Pengamat Sebut Sedang Bangun Pencitraan Positif Buat Tiga Periode

"Sebagaimana masyarakat di kampung akuarium yang dulu mereka tersingkirkan, termarjinalkan, tapi sekarang digaris depankan, mendapat fasilitas," ujar Anies dalam siaran di youtube Sekretariat Presiden, Senin (14/3/2022).

Kampung Akuarium disebutnya merupakan contoh keperbihakan pemerintah kepada masyarakat.

"Ini pesan bahwa republik ini dihadirkan untuk melindungi setiap tumpah darah. Dan dihadirkan untuk memberi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tuturnya.

"Semoga di kota yang dibangun ini akan bisa menghadirkan pesan utama dan pertama atas pendirian republik ini yaitu menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat," katanya.

Baca Juga: Tinjau Persemaian Mentawir, Presiden Jokowi: Jutaan Bibit Bakal Dibawa ke IKN untuk Lahan Kritis

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI