Suara.com - Kedatangan Presiden Joko Widodo untuk berkemah ke Ibu Kota Negara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur disambut protes dari masyarakat.
Hal tersebut terlihat dari spanduk protes warga soal kelangkaan minyak goreng yang terpampang di Flyover Jalan Juanda dan Jembatan Penyeberangan Orang Jalan S Parman, Kota Samarinda.
Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komaruddin menyarankan agar Jokowi mendengarkan kritikan dari masyarakat tersebut.
"Kita sepakat dengan rakyat mengkritik bahwa selama ini minyak goreng langka bahkan nggak ada. Maka mestinya Jokowi mendengarkan kritikan itu. Artinya jangan sampai IKN dijalankan tetapi minyak goreng diabaikan," kata Ujang saat dihubungi Suara.com, Senin (14/3/2022).
Baca Juga: Tinjau Persemaian Mentawir, Presiden Jokowi: Jutaan Bibit Bakal Dibawa ke IKN untuk Lahan Kritis
Kata Ujang, adanya spanduk tersebut sebagai bentuk kritikan masyarakat agar Jokowi mendengar permasalahan kelangkaan minyak goreng. "Ketika ada masyarakat yang memasang spanduk itu, berarti ada masyarakat yang protes dan itu harus didengar," ujar dia.
Dosen Universitas Al Azhar Indonesia itu menyebut permasalahan kebangsaan seperti kelangkaan minyak goreng penting untuk diselesaikan. Jika tak diselesaikan, dikhawatirkan bisa menimbulkan konflik di tengah-tengah masyarakat.
"Kemping perlu, tapi hal kebangsaan seperti minyak goreng itu harus diselesaikan juga," katanya.
Sebelumnya, kedatangan Jokowi di Titik Nol IKN Nusantara tak hanya untuk berkemah, tapi untuk melakukan peninjauan langsung.
Euforia kedatangan rombongan Presiden Jokowi dan 34 gubernur se-Indonesia itu justru disambut masyarakat Samarinda dengan spanduk protes kelangkaan minyak goreng di salah satu ruas jalan. Wujud protes masyarakat tersebut viral di media sosial.
Baca Juga: Tokoh Adat Temui Jokowi di Titik Nol IKN, Berharap Pembangunan SDM di Kalimantan Didahulukan
Salah satu akun informasi @samarindaterkini mengunggah foto spanduk tersebut. Tulisan di spanduk itu bertuliskan "rakyat antre minyak, presidennya camping. Kacau wall!"
"Selamat datang Presiden RI di Provinsi Lubang Tambang" isi spanduk lainnya.
Warganet yang melihat unggahan tersebut lantas ramai memberikan komentar. Mereka banyak membenarkan pernyataan dari spanduk itu.
"Rakyatnya pontang panting cari minyak, sampe dari warung ke warung dimasuki ngngak ketemu yang namanya minyak. Beginilah nasibnya wong cilik," komentar salah satu warganet.