Jika Kasus Covid-19Terus Melandai, Pemerintah Bakal Kaji Kebijakan Saat Ramadan Hingga Lebaran

Senin, 14 Maret 2022 | 22:08 WIB
Jika Kasus Covid-19Terus Melandai, Pemerintah Bakal Kaji Kebijakan Saat Ramadan Hingga Lebaran
Menkes Budi Gunadi Sadikin. [Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berharap masyarakat disiplin dalam upaya vaksinasi Covid-19 sebanyak dua dosis termasuk bagi para lansia.

Jika jumlah masyarakat yang divaksin secara penuh terus meningkat dan kasus Covid-19 terus menurun, pemerintah akan mengkaji kembali kebijakan terutama pada Ramadan dan Idul Fitri 2022.

"Mudah-mudahan nanti kondisi kita di bulan puasa menjadi lebih baik dan ini merupakan salah satu kondisi agar kita bisa mengkaji kembali apa yang akan kita putuskan nanti di masa Ramadan dan Idul Fitri tahun ini," kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (14/3/2022).

Selain itu, Budi mengungkapkan pentingnya vaksin dua dosis bahkan hingga booster. Menurut hasil penelitian, pasien yang terpapar Covid-19 varian Delta memiliki resiko meninggal dunia empat kali lebih tinggi ketimbang pasien Omicron.

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Sebut Laju Penularan Covid-19 di Tanah Air Sudah Menurun

Untuk menghindari, Budi meminta vaksinasi Covid-19 untuk dipercepat terutama bagi lanjut usia (lansia). Pasalnya, penduduk kategori lansia itu justru lebih rentan ketika terpapar Covid-19.

"Sudah terbukti mereka adalah orang-orang atau segmen populasi untuk sangat rawan untuk masuk ke rumah sakit dan untuk meninggal," ujarnya.

Budi berharap masyarakat bisa membujuk para lansia yang awalnya enggan untuk mau divaksin minimal dua dosis. Bukan hanya dua, justru Budi menilai idealnya lansia mendapatkan tiga dosis termasuk booster.

Selain itu, Budi juga menyebut kalau kecepatan vaksin bakal menentukan perawatan di rumah sakit dan juga yang meninggal dunia. Karena itu, ia mendorong masyarakat untuk bisa segera divaksin penuh tanpa harus memilih jenis vaksin.

"Karena semua vaksin yang ada, efikasinya sudah lolos dari efikasi WHO. Kalau ada perbedaan sedikit akan jauh lebih bermanfaat kalau misalnya teman-teman memvaksinasi lebih cepat. Jadi, jangan menunggu atau memilih vaksin ada."

Baca Juga: Menkes Ungkap Sub Varian BA2 Omicron Sudah Masuk Indonesia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI