Suara.com - Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa dan Bali Luhut Binsar Panjaitan menyebut angka tes Covid-19 turun seiring dengan kebijakan penghapusan tes Covid-19 untuk syarat perjalanan.
Luhut menyebut, kondisi ini tidak mengakibatkan kondisi pandemi menjadi tidak terkontrol karena yang dites merupakan orang yang benar-benar memiliki gejala Covid-19, tidak sekadar untuk perjalanan.
"Jumlah orang yang diperiksa mengalami penurunan, seiring dengan tidak diberlakukannya lagi syarat Antigen untuk perjalanan," kata Luhut dalam jumpa pers, Senin (14/3/2022).
Meski begitu, Luhut meminta kepala daerah untuk tetap memperkuat performa 3T; testing, tracing, and treatment agar masyarakat yang terpapar bisa segera diselamatkan dan tidak menulari yang lain.
Baca Juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang Lagi, Kondisi Membaik Banyak Daerah Turun Level 2
"Untuk tetap dapat mengidentifikasi kasus dan menghindari potensi lonjakan kasus dengan cepat, pemerintah meminta kepada seluruh daerah untuk kembali memperkuat kapasitas testing dan tracing," tegasnya.
Hari ini Senin (14/3/2022), Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengumumkan kasus positif Covid-19 di Indonesia kembali bertambah 9.629 orang, sehingga total kasus positif Covid-19 mencapai 5.900.124 orang.
Kemudian ada tambahan 271 orang yang meninggal sehingga total menjadi 152.437 jiwa meninggal dunia. Lalu, ada tambahan 39.296 orang yang sembuh sehingga total menjadi 5.434.729 orang lainnya dinyatakan sembuh.
Sementara kasus aktif atau orang yang masih dirawat turun 29.938 menjadi 312.958 orang, dengan jumlah suspek mencapai 10.611 orang.
Angka tersebut didapatkan dari hasil pemeriksaan 195.229 spesimen dari 119.807 orang yang diperiksa hari ini, positivity rate hari ini mencapai 8,04 persen, jauh di atas standar WHO yakni 5 persen.
Baca Juga: Menko Luhut Soroti Angka Kematian Covid-19 di Jawa Tengah Masih Tinggi Saat Jawa-Bali Menurun