Jogging Track di Atap JIS Dimanjakan Pemandangan Laut hingga Sirkuit Formula E, Tapi Warga Belum Tentu Bisa Masuk Gratis

Minggu, 13 Maret 2022 | 18:32 WIB
Jogging Track di Atap JIS Dimanjakan Pemandangan Laut hingga Sirkuit Formula E, Tapi Warga Belum Tentu Bisa Masuk Gratis
Penampakan jogging track di atas atap Jakarta Internasional Stadium (JIS), Jakarta Utara. (Suara.com/Fakhri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jakarta International Stadium (JIS) bakal dilengkapi dengan fasilitas trek olahraga atau jogging track yang dibuat di atap stadion itu. Pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan kota Jakarta dari atas ketinggian 72 meter sambil berolahraga.

Hal ini dikatakan oleh Direktur Pengelola Aset PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Gunung Kartiko. Gunung menyebut nantinya ketika sudah rampung, bahkan laut dan sirkuit Formula E bisa terlihat dari lintasan jogging itu.

"Nanti untuk jogging track kami buka untuk umum. Jadi seluruh masyarakat bisa menikmati dari ketinggian 72 Meter dengan pemandangan ke laut dan juga ke arah kota," kata Gunung Kartiko, Minggu (13/3/2022).

Meski dibuka untuk umum, Gunung belum bisa memastikan nantinya fasilitas ini gratis atau tidak. Pasalnya, perlu ada pertimbangan keselamatan bagi para pengunjung.

Baca Juga: Proyek JIS Molor ke Awal April karena Baru 98 Persen, M Taufik: FIFA Mau Datang ke Sini 23 Maret Uji Coba Lapangan

"Nanti pengaturannya kami atur apakah gratis atau berbayar. Tapi pada prinsipnya, kami batasi tidak bisa free seluruhnya karena ada alasan keamanan," jelasnya.

Asisten Manajer Konstruksi Jakpro, Fadhillah Akmal Yusron mengatakan jogging track ini memiliki panjang 950 meter dengan panjang lintasan 3 meter. Untuk bisa naik, pihaknya sudah menyiapkan lift pengunjung.

"Nanti kami siapkan 1 lift karena jumlah di atas terbatas kurang lebih 100 orang. Makanya kami gunakan 1 lift untuk mudahkan kontrol," jelasnya.

Akmal juga memastikan pihaknya sudah memperhitungkan aspek keselamatan bagi para pengunjung. Mulai dari tekanan angin hingga konstruksi bangunan disebutnya sudah aman karena melalui rangkaian penelitian hingga ke Australia.

"Kami sudah perhitungkan angin. Ketika saat konsep design kami ada wind tunnel, selain kami running di aplikasi kami juga me-running secara laboratorium di Australia. Kami kasi proteksi atau value engineering untuk perkuat struktur disana," pungkasnya.

Baca Juga: Uji Coba Rute Transjakarta Jis-Senen

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI