Abul Ash Ditawan
Tahun kedua setelah hijrah, terjadi Perang Badar antara penduduk Madinah dan kaum Quraisy. Abul Ash ikut berangkat. Ia ditawan lalu dibawa ke Madinah ketika kalah perang.
Pasca perang Badar, Zainab menebus suaminya, Abul Ash, yang ditawan. Tebusan yang dibayarkan adalah hadiah pernikahan dari Sayyidah Khadijah ra kepada dirinya saat menikah dengan Abul Ash.
Melihat itu, Rasulullah menyarankan kepada para sahabatnya untuk melepaskan Abul Ash tanpa tebusan dan mengembalikan kalung itu pada Zainab yang tinggal di Makkah.
Abul Ash lalu pulang ke Makkah dan mempersilakan untuk menyusul ayahnya yang hijrah ke Madinah.
Abul Ash Masuk Islam dan Dinikahkan Kembali dengan Zainab
Perjalanan cinta beda agama antara Zainab dan Abul Ash tak sampai di situ saja. Abul Ash menjalankan aktivitas berdagang ke negeri Syam untuk menjalankan bisnis orang Quraisy. Dalam perjalanan, harta dagangannya dirampas meski ia berhasil menyelamatkan diri.'
Abul Ash pun menyusup ke Madinah mencari Zainab mantan istrinya untuk berlindung. Ia juga meminta pertolongan untuk mengambil kembali hartanya yang dirampas.
Abul Ash membagikan keuntungan bisnisnya kepada orang-orang Quraisy yang berhak mendapat bagian. Setelah amanah bisnis tuntas, Abul Ash secara tiba-tiba mengucapkan syahadat dan masuk Islam secara terang-terangan di depan kaum Quraisy.
Baca Juga: MUI Haramkan Nikah Beda Agama di Kota Semarang, Abu Janda Pasang Badan: Agama Bukan Pembatas
Usai urusannya selesai, Abul Ash hijrah dan menghadap ke Rasulullah di Madinah. Rasulullah lalu menikahkan Abul Ash dengan Zainab kembali dengan mahar dan akad baru.