Suara.com - Skala kehancuran di kota Mariupol, Ukraina, yang terkepung pasukan Rusia telah terungkap dalam serangkaian foto dan citra satelit.
Daerah permukiman telah rata dengan tanah, pusat perbelanjaan hancur dan rumah sakit bersalin diserang. Kota pelabuhan di Ukraina selatan telah menggunakan setidaknya satu lokasi kuburan massal untuk memakamkan korban yang tewas.
Mariupol, kota berpenduduk sekitar 400.000 jiwa, telah berhari-hari dibombardir pasukan Rusia.
Baca juga:
Baca Juga: Google Luncurkan Fitur Peringatan Serangan Udara ke Pengguna Android di Ukraina
- 'Kalau Kharkiv jatuh, seluruh Ukraina akan jatuh'
- Rusia siap dibantu 'sekitar 16.000 pejuang dari Timur Tengah' di Ukraina
- Apa itu bom vakum dan apakah Rusia memakainya di Ukraina?
Penduduknya kini sangat kekurangan makanan dan air, kata wakil wali kota Sergei Orlov, dan "tidak ada listrik, tidak ada pasokan air, tidak ada pemanas, tidak ada sistem sanitasi".
Warga terpaksa mencairkan salju untuk minum, dan memotong kayu untuk memasak dan menghangatkan diri dalam suhu di bawah nol, katanya.
Pada hari Rabu (9/3), tiga orang - termasuk seorang anak - tewas dan 17 terluka dalam serangan dahsyat yang menghancurkan bangsal bersalin dan bangsal anak-anak di sebuah rumah sakit.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menggambarkan serangan itu sebagai kejahatan perang.
Tidak jauh dari situ, kerusakan terlihat di jalan-jalan dekat universitas, yang juga mengalami kerusakan parah.
Baca Juga: Sepekan Bersama Pasukan Ukraina yang Mencoba Menahan Laju Tentara Rusia
Gambar dari perusahaan teknologi satelit Maxar juga mengungkapkan kerusakan pada daerah permukiman di selatan dan timur kota, yang sekarang hampir terputus dari dunia luar.
Gambar lain menunjukkan kerusakan yang terjadi pada pusat perbelanjaan di sebelah barat. Atap dua bangunan telah hancur total.
Mariupol adalah target strategis utama bagi Rusia. Merebut kota itu akan memungkinkan pemberontak yang didukung Rusia di Ukraina timur untuk bergabung dengan pasukan di Krimea - semenanjung selatan yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014.
Rusia menyerang Ukraina:
- Perkembangan terakhir: Pasukan Rusia makin dekat ke ibu kota Ukraina, 15km dari pusat kota, Kyiv kini 'telah menjadi benteng'
- Latar belakang:Mengapa Putin menginvasi Ukraina?
- Dalam peta: Ukraina diserang: Invasi Rusia dalam peta
- Kondisi WNI: 'Sirene bergema, peringatan perang sudah dimulai', cerita WNI di Ukraina
- Reaksi dunia: Ukraina diserang Rusia: Turki kritik NATO kurang tegas sementara China tak salahkan Rusia