Partai-partai politik Irak, yang sebagian besar memiliki kelompok bersenjata, juga terlibat dalam pembicaraan sengit mengenai pembentukan pemerintahan setelah pemilihan pada Oktober.
Milisi yang dekat dengan Iran memperingatkan bahwa mereka akan menggunakan kekerasan jika mereka tidak termasuk dalam koalisi yang berkuasa.