Terus Meningkat, Jumlah Pengungsi Tembus 2,5 Juta Orang, 549 Warga Sipil Tewas Akibat Perang Di Ukraina

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 13 Maret 2022 | 09:04 WIB
Terus Meningkat, Jumlah Pengungsi Tembus 2,5 Juta Orang, 549 Warga Sipil Tewas Akibat Perang Di Ukraina
Warga menunggu di luar pusat akomodasi sementara setelah menyelamatkan diri dari invasi Rusia di Ukraina, di Korczowa, Polandia, Kamis (3/3/2022). (ANTARA/Reuters/Yara Nardi/aww)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PBB pada Jumat pekan ini menyampaikan jumlah pengungsi yang melarikan diri dari Ukraina sejak Rusia melancarkan perang telah melampaui 2,5 juta.

“PBB memperkirakan sekarang ada setidaknya 2 juta orang yang terlantar secara internal,” di Ukraina, ucap juru bicara UNHCR Matthew Saltmarsh dalam konferensi pers di perbatasan Ukraina-Polandia sebagaimana disitat dari laman kantor berita Anadolu, Minggu (13/3/2022).

“Jumlah total pengungsi baru saja melewati 2,5 juta … gelombang manusia yang belum pernah terjadi sebelumnya di Eropa, tentu saja yang paling banyak sejak Perang Dunia Kedua.”

UNHCR mengatakan beberapa pengungsi menghadapi bahaya ranjau darat saat melarikan diri.

Baca Juga: Pasukan Rusia Dituding Tembaki Masjid Sultan Suleiman Tempat Berlindung Warga Dan Anak-anak Di Ukraina

Juru bicara Kantor Hak Asasi Manusia PBB Elizabeth Throssell mengatakan kantornya telah mengkonfirmasi kematian 549 warga sipil dan lebih dari 9.000 terluka sejak perang dimulai, "meskipun angka sebenarnya jauh lebih tinggi."

“Warga sipil teeas dalam serangan yang terjadi tanpa pandang bulu,” kata Throssell.

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada konferensi pers bahwa telah terjadi 26 serangan terhadap fasilitas kesehatan di Ukraina.

Perang Rusia melawan Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, telah menarik kecaman internasional, menyebabkan sanksi keuangan di Moskow dan mendorong eksodus perusahaan global dari Rusia.

Baca Juga: Sikap Indonesia Soal Perang Rusia - Ukraina, Menhan Prabowo: Kami Desak Segera Mulai Dialog Perdamaian

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI