Luhut Klaim Dari Big Data Banyak Rakyat yang Ingin Pemilu Ditunda, Demokrat: Keinginan yang Tidak Boleh Diikuti

Chandra Iswinarno Suara.Com
Sabtu, 12 Maret 2022 | 15:27 WIB
Luhut Klaim Dari Big Data Banyak Rakyat yang Ingin Pemilu Ditunda, Demokrat: Keinginan yang Tidak Boleh Diikuti
Menko Luhut Binsar Pandjaitan di podcast Deddy Corbuzier. [YouTube Deddy Corbuzier]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menurutnya, kalangan masyarakat bawah mengingingkan adanya ketenangan untuk bisa meningkatkan kemampuan ekonomi.

"Kalau menengah bawah ini, pokoknya pengin tenang. Pengin bicaranya ekonomi, Tidak mau kayak kemarin. Sakit gigi lah kita dengar kampret lah cebong lah kadrun lah, itu kan mendengar nggak bagus. Masa terus-terusan gitu. Sekarang lagi gini-gini katanya ngapain?"

Tak hanya itu, ia juga mengemukakan, jika dana untuk penyelenggaraan pemilu mencapai Rp 100 triliun lebih, lantaran berbarengan dengan pemilihan presiden dan pilkada serentaka pada waktu yang bersamaan.

"Sekarang lagi gini-gini, katanya, kita coba tangkap dari publik (dari data-data tersebut), ya itu bilang kita mau habisin Rp 100 triliun lebih untuk milih, ini keadaan begini, ngapain sih, ya untuk pemilihan presiden dan pilkada, kan serentak"

Lantaran itu, ia mengemukakan jika penundaan pemilu yang didapatnya dari pantauan big data, ada ceruk pemilih dari Partai Demokrat, Gerindra, PKB, Golkar yang ongin adanya penundaan pemilu.

"Ya itu rakyat ngomong. Nah, ceruk ini kan ada di Partai Demokrat, ada di Partai Gerindra, PDIP, ada yang di PKB, ada yang di Golkar, ada di mana-mana ceruk ini. Ya nanti kan dia akan lihat, mana yang mendengar suara kami"

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI