Suara.com - Polisi membantah melakukan pemukulan terhadap mahasiswa Papua yang menggelar aksi demonstrasi di sekitar Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Mereka menyatakan melakukan pengamanan aksi secara humanis.
"Soal polisi mukul itu tidak ada. Tidak terjadi. Kami melakukan pengamanan humanis, secara humanis," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan kepada wartawan, Jumat (11/3/2022).
Aksi demonstrasi dalam rangka menolak wacana pemekaran Provinsi Papua itu berujung ricuh. Massa aksi yang sebagian besar mahasiswa Papua terlibat bentrok dengan anggota polisi.
Salah satu mahasiswa Papua bernama Nico menyebut beberapa kawannya terluka akibat dipukul oleh anggota.
Baca Juga: Polisi Pulangkan 89 Mahasiswa Papua yang Sempat Diamankan Dalam Demo Berujung Ricuh di Kemendagri
"Ada kawan yang dipukuli di wajah sampai darah," kata Nico kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (11/3/2022).
Bahkan, kata dia, salah satu mahasiswi ada yang sampai tak sadarkan diri akibat dipukul oleh anggota.
"Ada yang sampai merah ada yang bajunya sampai robek. Lima orang terluka, ada cewek dipukul sampai pingsan," katanya.
Kasat Intel Terluka
Dalam aksi ini, Kasat Intel Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Ferikson Tampubolon turut menjadi korban. Dia dilaporkan terluka akibat dipukul oleh demonstran.
Baca Juga: AMPTPI Ungkap Kronologi Penangkapan Massa Aksi Mahasiswa Papua di Gedung Kemendagri
Kapolsek Sawah Besar Kompol Maulana Mukarom menyebut Ferikson menderita luka sobek di bagian kepala.
"Kasat Intel Polres Metro Jakarta Pusat yang jadi korban pemukulan oleh pendemo mahasiswa Papua yang mengakibatkan luka robek di kepala," ungkap Maulana.
Bentrokan ini diketahui terjadi ketika mahasiswa Papua hendak merangsek menuju Kantor Kemendagri. Namun dihalau sejumlah anggota polisi yang telah memasang barikade di Jalan Veteran.
Negosiasi terjadi antara mahasiswa Papua dengan anggota di lokasi. Namun tidak menemui titik temu hingga akhirnya terjadi bentrokan.
Kombes Pol Endra Zulpan menyebut pihaknya sempat mengamankan 90 mahasiswa Papua dalam peristiwa ini. Sebanyak 89 orang di antaranya telah dipulangkan.
"Tapi yang satu belum dipulangkan karena terkait pemukulan Kasat Intel Polres Metro Jakarta Pusat," pungkas Kombes Pol Endra Zulpan.