Suara.com - Profil Dokter Sunardi menjadi perbincangan warganet karena ditembak mati oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri. Dokter Sunardi ditembak mati lantaran melakukan perlawanan kepada petugas yang dapat membahayakan petugas dan masyarakat sekitar.
Peristiwa penembakan itu terjadi di Jalan Bekonang Sukoharjo depan Cendana Oli pada Rabu, 8 Maret 2022 lalu. Peristiwa ini membuat publik mencari tahu informasi tentang profil Dokter Sunardi.
Dokter Sunardi diduga sebagai anggota dalam jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) yang pernah menjabat sebagai amir khidmat, deputi dakwah dan informasi. Lantas siapa Dokter Sunardi yang ditembak mati oleh Tim Densus 88 ini? Simak profilnya berikut ini.
Profil Dokter Sunardi
Baca Juga: Teriakan Ketum PA 212 Atas Penembakan Dokter Sunardi: Terlalu Zalim
Sunardi merupakan pria yang berprofesi sebagai dokter. Sunardi membuka praktik di rumahnya di RT 03/RW 07 Kampung Bangunharjo, Kelurahan Gayam, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Berdasarkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) miliknya, Dokter Sunardi lahir di Sukoharjo, 10 Mei 1968. Ia memiliki empat orang anak dan satu istri yang juga merupakan seorang dokter.
Riwayat Pendidikan Dokter Sunardi dan Kesehariannya
Pada riwayat pendidikannya, ia pernah menempuh pendidikan di jurusan Ilmu Kedokteran Universitas Sebelas Maret angkatan 1986. Diketahui bahwa Dokter Sunardi juga terdaftar sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sukoharjo.
Menurut penuturan warga sekitar, Dokter Sunardi merupakan seorang yang tertutup, tidak pernah hadir dalam acara warga seperti kerja bakti dan rapat warga dan bahkan ia tidak pernah bertegur sapa dengan warga. Dokter Sunardi hanya terlihat ketika sedang di Masjid dan langsung kembali ke rumah selesai beribadah di Masjid.
Baca Juga: Densus 88 Tembak Teroris Sunardi, IDI Sukoharjo Buka Suara
Selama tinggal di Sukoharjo, Dokter Sunardi belum menyerahkan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) kepada RT setempat sebagai pendataan.
Dokter Sunardi dan keluarganya bukan merupakan asli dari Kelurahan Gayam. Dokter Sunardi merupakan pendatang yang membeli salah satu rumah di desa tersebut yang menjadi tempat tinggal bersama keluarganya.
Tidak hanya berprofesi sebagai dokter, Dokter Sunardi diketahui pernah menulis beberapa buku. Buku Dokter Sunardi antara lain. “Revolusi Ilmuwan Muslim bagi Dunia Kedokteran”, “Pilih Resep Nabi atau Resep Dokter”, “Nabi Saja Suka Buah”, dan “Muslimah Menyambut Buah Hati”.
Demikian profil Dokter Sunardi, dokter yang terduga teroris ditembak mati oleh Tim Densus 88 karena melawan hingga membahayakan petugas dan masyarakat setempat.
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat