Kapolri Minta Vaksinasi Booster Dipercepat Sebelum Ramadhan

Jum'at, 11 Maret 2022 | 16:37 WIB
Kapolri Minta Vaksinasi Booster Dipercepat Sebelum Ramadhan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri acara ground breaking Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Selatan (RS MBS), Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (23/1/2022). (Dok. Polri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga atau booster semakin dipercepat. Menurutnya hal ini penting untuk mencegah terjadinya peningkatan kasus Covid-19 di bulan Ramadhan mendatang.

Listyo mengatakan ini saat meninjau kegiatan vaksinasi di Sleman City Hall, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa, Yogyakarta, Jumat (11/3/2022).

Kegiatan akselerasi percepatan vaksinasi ini digelar secara serentak di 5.214 titik yang tersebar di 34 provinsi.

"Sebentar lagi kita masuk bulan Ramadhan. Kita harus pastikan masyarakat betul-betul sudah melaksanakan vaksinasi dengan baik. Harapan kita dalam kurun waktu yang ada dosis ketiga betul-betul bisa dioptimalkan. Karena ini menjadi kunci juga," kata Listyo.

Baca Juga: Kemenkes Klaim Kasus COVID-19 Turun secara Konsisten Sejak Februari

Dalam pelaksanaannya, Listyo menilai perlu sinergitas dan kerja sama dari seluruh pihak. Sehingga target vaksinasi tersebut bisa tercapai.

"Dan ini perlu kerja sama kita semua untuk bisa mencapai hal tersebut dengan melaksanakan optimalisasi atau akselerasi melengkapi vaksinasi dari masyarakat. Agar kekebalan atau imunitas mencapai angka yang kita harapkan," katanya.

Mantan Kabareskrim Polri ini menyampaikan bahwa percepatan vaksinasi dosis pertama, kedua, dan booster dilakukan juga sebagai bagian dari strategi pemerintah untuk mengubah pandemi Covid-19 menjadi endemi. Sebab untuk mencapai itu perlu memenuhi syarat yang di antaranya; progres vaksinasi, tingkat kematian serta pengendalian kasus Covid-19.

"Kita sudah harus siap untuk itu. Salah satunya adalah pengendalian angka kematian, tingkat vaksinasi dan tentunya angka statistik yang harus kita jaga terkait masalah perkembangan varian Omicron atau Delta," pungkasnya.

Baca Juga: Kabar Baik, Tren Kasus Covid-19 di Indonesia Terus Turun Secara Konsisten

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI