Suara.com - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus atau Dittipideksus Bareskrim Polri menyebut total aset tersangka kasus penipuan trading binary option Binomo, Indra Kenz yang akan disita ditaksir mencapai Rp57,2 miliar. Sejauh ini aset yang telah disita oleh penyidik baru mencapai angka Rp43,5 miliar.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengatakan penyidik masih terus melakukan penyitaan terhadap aset dari hasil kejahatan yang dilakukan oleh Indra Kenz.
"Total nilai aset IK yang sudah disita Rp43,5 Miliar. Nilai total aset yang akan disita Rp57,2 miliar," ujar Gatot di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (11/3/2022).
Gatot menyebut beberapa aset yang telah disita oleh penyidik di antaranya; unithandphone, mobil listrik Tesla, Ferrari, dua buah bidang tanah di Deli Serdang, Sumatera Utara, rumah mewah di Medan Timur. Rencananya penyidik akan melakukan penyitaan terhadap sembilan rekening Indra Kenz.
Baca Juga: Penampakan Rumah Mewah Indra Kenz yang Disita Bareskrim Polri
"Penyidik juga akan tracing lima unit kendaraan mewah, dua buah jam tangan mewah, dan pemblokiran terhadap satu akun milik IK," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui Indra Kenz telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan atas kasus ini. Crazy rich asal Medan tersebut terancam hukuman maksimal 20 tahun penjara dengan persangkaan pasal judi online, penipuan, penyebaran hoaks, hingga tindak pidana pencucian uang atau TPPU.
Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menyebut Indra Kenz dijerat dengan Pasal 45 Ayat 2 Juncto Pasal 27 Wyat 2 dan/atau Pasal 45 Ayat 1 Juncto Pasal 28 Ayat 1 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Kemudian Pasal 3 dan/atau Pasal 5 dan/ Pasal 10 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Juncto Pasal 378 Juncto Pasal 55 KUHP.
"Ancaman hukuman terhadap yang bersangkutan 20 tahun," kata Ramadhan di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (24/2).
Baca Juga: Istri Doni Salmanan Dipanggil Polisi, Penyidik Gunakan 8 Saksi Ahli
Belakangan terungkap, kerugian dalam kasus ini ditaksir mencapai angka Rp25,6 miliar. Angka tersebut merujuk dari hasil pemeriksaan terhadap 14 korban yang telah melapor.