Berpidato di Dies Natalis ke-46 UNS, Jokowi: Universitas Harus Lincah dan Cepat Belajar dengan Perubahan

Jum'at, 11 Maret 2022 | 14:57 WIB
Berpidato di Dies Natalis ke-46 UNS, Jokowi: Universitas Harus Lincah dan Cepat Belajar dengan Perubahan
Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat berpidato dalam Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke-46 Universitas Sebelas Maret (UNS), Jumat (11/3/2022). (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretriat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan tentang upaya pemerintah yang tengah menyiapkan pengembangan sumber daya manusia (SDM) guna menghadapi perubahan zaman yang semakin cepat.

Jokowi mendorong Universitas Sebelas Maret (UNS) dan lembaga-lembaga pendidikan tinggi lainnya untuk turut berubah dan cepat belajar dengan perubahan zaman.

Pemerintah kata Jokowi, tengah menyiapkan pengembangan sumber daya manusia (SDM) guna menghadapi perubahan zaman yang semakin cepat. Karena itu ia meminta lembaga pendidikan tinggi termasuk universitas harus bisa lincah dalam mempelajari perubahan-perubahan yang ada.

"Seluruh organisasi termasuk lembaga pendidikan tinggi, termasuk universitas harus lincah. Harus cepat belajar dengan perubahan-perubahan yang ada," kata Jokowi dalam Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke-46 UNS sebagaimana dikutip melalui YouTube Universitas Sebelas Maret, Jumat (11/3/2022).

Baca Juga: Hadiri Dies Natalis ke-46, Presiden Jokowi Minta UNS Harus Lincah Hadapi Perubahan

Itu diminta Jokowi karena ia melihat perubahan dunia yang terjadi begitu cepat. Bahkan ilmu pengetahuan juga berkembang tidak kalah cepatnya.

"Saya kadang-kadang enggak ngerti betul. Muncul ini sih apa barang ini, muncul lagi, muncul lagi," ucapnya.

Dalam arti lain, saat ini semua hal sedang berkejaran termasuk untuk urusan sumber daya manusia (SDM).

Menurut Jokowi, Indonesia harus menyiapkan SDM setidaknya selama dua tahun. Menurutnya jika itu tidak terkejar, maka bonus demografi pada 2030-2035 menjadi sia-sia bagi Indonesia.

"Kita hanya punya kesempatan berubah dua tahun ini karena muncul bonus demografi di 2030-2035," ungkapnya.

Baca Juga: Surya Paloh Tak Yakin Jokowi Bakal Reshuffle Kabinet, Ini Alasannya

Jokowi menekankan untuk menyiapkan SDM di sektor digital. Ia ingin Indonesia memiliki digital talent untuk bisa bersaing dengan negara lainnya.

"Digital talent ini penting. AI, Cloud computing, digital design, digital marketing, block chain. Semuanya, barang ini harus ktia miliki SDM itu sehingga saya sangat setuju."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI