Suara.com - Anggota Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sekaligus Ketua Pokja Imunisasi Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (PERALMUNI), Cissy Kartasasmita menyampaikan bahwa proteksi antibodi baru timbul 2 minggu setelah vaksinasi kedua.
Oleh sebab itu dia meminta masyarakat untuk melengkapi vaksinasi kedua bagi anak-anak.
"Vaksinasi anak 6-11 tahun, cakupan vaksinasi kedua baru 45 persen, sedangkan yang 12-17 tahun sudah 77 persen," kata Cissy, Jumat (10/3/2022).
Dia memastikan bahwa vaksinasi anak aman, jadi tidak perlu khawatir akan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
Baca Juga: Mercedes-Benz GLC Night Edition Tampil di BCA Expoversary 2022
"Vaksinasi anak terbukti aman, kalaupun ada KIPI, sifatnya ringan dan segera hilang. Dari laporan KIPI yang saya ikuti, tidak ada KIPI berat sampai laporan terakhir Februari lalu," tegasnya.
Untuk vaksinasi anak, jenis vaksin yang diberikan adalah Sinovac, yakni vaksin yang dilemahkan dan tidak aktif (inactive).
"Selama ini vaksin inactive diketahui aman seperti vaksin untuk program imunisasi anak," lanjutnya.
Namun, dia juga mengingatkan bahwa meskipun sudah vaksinasi, protokol kesehatan tetap harus dijalankan.
"Setelah vaksinasi harus tetap prokes ketat. Meski nanti boleh bebas naik kereta, bus dan pesawat dalam negeri. Mau sekolah tatap muka juga bisa, tapi tetap dengan prokes," imbuhnya.
Sejak mulai dilaksanakan pada pertengahan Desember tahun lalu, program vaksinasi anak usia 6-11 tahun telah berjalan sekitar tiga bulan.
Per 9 Maret 2022, sudah sekitar 18,9 juta anak Indonesia usia 6-11 tahun yang mendapatkan vaksin dosis pertama dan sekitar 12,5 juta anak di antaranya sudah mendapatkan dosis kedua.
Sementara total sasaran vaksinasi 6-11 tahun adalah 26,4 juta anak. Adapun untuk kelompok usia 12-17 tahun, tercatat dosis pertama sebanyak 25 juta dan 20,6 juta diantaranya sudah mendapatkan dosis kedua.
Untuk penerima dosis ketiga atau booster pada kelompok usia ini baru sekitar 68 ribu orang. Vaksinasi perlu, guna melindungi anak dari gejala sakit berat bahkan akibat buruk lainnya.