Suara.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terbaru mereka. Dari hasil survei tersebut ditemukan bahwa mayoritas pemilih partai-partai di koalisi pemerintah menolak wacana penundaan Pemilu 2024.
Penolakan serupa juga terjadi dari mayoritas pemilih partai opisisi.
Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, memaparkan hasil survei tersebut. Dalam paparannya terlihat pemilih PKB, PAN, dan Partai Golkar menolak penundan Pemilu. Padahal diketahui wacana tersebut kali pertama dimunculkan oleh masing-masing ketua umum ketiga parpol.
Misalnya saja PKB, ada 66,2 persen pemilih mreka yang menolak penundaan Pemilu. Sementara PAN dan Golkar masing-masing 93,7 persen dan 71,6 persen.
Baca Juga: Sebut Gampang Bagi Penguasa Tunda Pemilu 2024, Rocky Gerung: Disogok Saja Selesai
Diikuti oleh mayoritas pemilih partai koalisi yang ikut menolak penundaan Pemilu. Antara lain Gerindra 80,5 persen; PDIP 56,3 persen; NasDem 58,3 persen; Perindo 58,6 persen; PPP 75 persen; PSI 70 persen; Hanura 55 persen; PBB 50 persen dan PKPI 65 persen.
"Kemudian dari partai oposisi ternyata juga terlihat secara mayoritas di angka 87,5 persen," kata Ardian Sopa secara daring, Kamis (10/3/2022).
Misalkan saja mayoritas pemilih PKS yang menolak sebanyak 85,8 persen, kemudian Partai Demokrat 87,5 persen.
"Jadi dari data ini kita lihat bahwa partai oposisi maupun partai pendukung koalisi itu memang pemilihnya menyatakan mereka mayoritas menolak penundaan pemilu yang sekarang ini sedang digulirkan," ujar Ardian.
Adapun survei LSI Denny JA ini dilakukan secara tatap muka yang dilengkapi dengan riset kualitatif pada tanggal 23 Februari - 3 Maret 2022. Sedangakan jumlah responden ialah 1.200 yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia.
Baca Juga: Resmi! Jokowi Lantik Bambang - Dhony Jadi Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Nusantara
Wawancara dilaksanakan secara tatap muka (face to face interview). Margin of error (Moe) survei ini adalah sebesar +/- 2.9 persen.
Selain survei, LSI Denny JA juga menggunakan riset kualitatif (analisis media dan indepth interview), untuk memperkuat temuan dan analisa.