Suara.com - Partai Demokrat menilai lebih tepat jika reshuffle atau perombakan kabinet dilakukan kekinian untuk memperbaiki kinerja pemerintahan, ketimbang mengemis soal penundaan Pemilu 2024.
"Jika benar Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet, kami merasa itu langkah yang lebih tepat untuk memperbaiki kinerja pemerintah dalam menangani pandemi, krisis ekonomi, dan demokrasi yang semakin menurun daripada mengemis-ngemis meminta pemilu ditunda atau meminta perpanjangan masa jabatan," kata Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra kepada wartawan, Kamis (10/3/2022).
Herzaky mengatakan, jika ada anggota kabinet yang dirasa kurang maskimal dalam pemerintahan terutama soal penangan pandemi, memang sudah sebaiknya Jokowi untuk mengganti.
"Memang lebih baik Presiden mengganti anggota kabinetnya. Yang tidak mampu bekerja, ya diganti atau mundur. Bukan malah meminta tambahan waktu berkuasa," tuturnya.
Baca Juga: Jokowi Sempat Singgung soal Penceramah Radikal, Orang KSP Pasang Badan: Faktual Bukan Menagada-Ada
Menurutnya, jika pengelolaan pandemi, pemulihan ekonomi, dan perbaikan demokrasi diurus oleh orang yang tidak mampu, justru yang terjadi malah akan makin amburadul.
Ia mengatakan, waktu dua tahun masih cukup waktunya jika Presiden Jokowi ingin turun dengan dikenang sebagai presiden yang demokratis, taat konstitusi, dan melaksanakan amanah.
"Presiden yang mampu mengelola negeri di kala pandemi, dan menjaga demokrasi tetap kondusif di tengah godaan segelintir elit yang haus kekuasaan dan berupaya melakukan permufakatan jahat melanggengkan kekuasaan. Fokus bekerja untuk rakyat dan negeri ini, agar negeri ini bisa segera lepas dari pandemi, dan bisa segera pulih ekonominya. Bukan malah sibuk bersiasat berupaya melanggengkan kekuasaan," tuturnya.
Kendati begitu, Herzaky mengatakan soal urusan melakukan reshuflle atau perombakan kabinet nantinya tetap menjadi hak prerogratif presiden.
PAN Bakal Dapat Jatah
Baca Juga: Dipilih Jokowi Pimpin IKN Nusantara, Bambang-Dhony Dianggap Miliki Kombinasi yang Baik
Sebelumnya, elite PKB, Luqman Hakim mengatakan, Partai Amanat Nasional (PAN) akan mendapatkan posisi di kabinet Jokowi.
Ia menyebut, reshuffle kabinet akan dilakukan pada akhir Maret 2022.
"Kalau kabar kabar warung kopi begitu, infonya akhir Maret ini," kata Luqman, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Rabu (9/3/2022).
Luqman mendengar akan ada reshuffle kabinet sekaligus memasukkan PAN.
Berdasarkan kabar yang beredar, Luqman mengatakan, PAN akan mendapatkan posisi satu menteri dan satu wakil menteri.
"PAN dapat satu menteri plus satu wamen," ungkap Luqman.