kemenaker

G20 Hari Kedua, Indonesia Akan Bahas Pasar Kerja Inklusif dan Penyandang Disabilitas

Kamis, 10 Maret 2022 | 11:32 WIB
G20 Hari Kedua, Indonesia Akan Bahas Pasar Kerja Inklusif dan Penyandang Disabilitas
Sekjen Kemnaker, Anwar Sanusi. (Dok: Kemnaker)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Anwar Sanusi mengatakan, di hari kedua pertemuan pertama Kelompok Kerja Bidang Ketenagakerjaan G20 (The 1st Employment Working Group/EWG), akan dilakukan serangkaian disukusi.

Indonesia juga melibatkan Engagement Group dalam pembahasan isu prioritas, terutama mengenai pasar kerja inklusif dan penyandang disabilitas.

"Hari ini, kita juga akan melakukan serangkaian diskusi, kalau kemaren dari anggota G20, jadi kalau hari ini kita bahas dengan engagement group, yakni kelompok-kelompok yang memiliki tautan, ikatan erat dengan employment, seperti Business20, Community 20, Civil 20, Youth 20, dan Woman Labour 20," katanya, Jakarta, Rabu (9/3/2022).

Selain itu, akan disajikan pula paparan dari negara di luar anggota G20, yakni Kamboja (yang akan menjadi Ketua Menteri Ketenagakerjaan ASEAN periode selanjutnya), Spanyol, dan Singapura.

Baca Juga: PNS Kemnaker Diminta Jadi Tangguh dan Profesional di Bidangnya

Negara-negara tersebut, sebut Anwar, akan memaparkan kebijakan pemerintah dalam hal isu-isu G20 ketenagakerjaan yang akan menjadi masukan dalam pertemuan tingkat menteri G20 September mendatang.

"Kita juga ingin mendengar bagaimana policily mereka terkait disabilitas, bagaimana keberpihakannya kepada kelompok disabilitas mendapatkan akses pekerjaan pekerjaan untuk kehidupan yang layak," katanya.

Anwar berharap, pelaksanaan EWG dapat menghasilkan output kesepakatan bersama dalam menciptakan pesar kerja inklusif.

"Kita ingin ada semacam kerja sama, ada langkah di mana kita saling belajar. Bagaimana setiap negara mendorong keterlibatan, mendorong akses pasar kerja kepada penyandang disabilitas untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang layak," ujarnya.

Baca Juga: 15 Pekerja Indonesia Gagal Bekerja ke Luar Negeri, Kemnaker Bantu Pencairan Deposito

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI