Suara.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberi pelatihan keterampilan dengan berdayakan penyandang disabilitas.
Ganjar memberi keterampilan saat menghadiri acara Pelatihan Pemberdayaan Penyandang Disabilitas Bidang Mekanik Sepeda Motor se-Wilayah Provinsi Jawa Tengah, yang diselenggarakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng. Baznas menggandeng ratusan siswa SMK Negeri Jawa Tengah.
Ganjar menyampaikan, kegiatan seperti ini penting untuk meningkatkan produktivitas, sehingga siswa bisa mandiri.
"Ini bagian dari spirit kita. Satu, ada gotong royong, dua, meningkatkan keterampilan produktif. Dan ketiga kemandirian. Kalau bapak ibu nanti punya keterampilan ini bagus dan bisa mandiri," ungkap Ganjar di Gedung BPM Dikjur, Plombokan, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, ditulis Kamis (10/3/2022).
Baca Juga: Mahasantri PTKIN Deklarasi Dukung Ganjar Pranowo Presiden 2024
Ganjar kemudian bercerita saat ia jatuh dari sepeda beberapa waktu lalu. Ganjar turut merasakan kesedihan, akibat ada bagian tubuhnya yang tidak berfungsi dengan baik.
Ganjar mencontohkan tangan kanannya yang kini kurang bisa digerakkan dengan cepat.
"Saya mencoba merasakan bagaimana fungsi organ tidak berjalan sesuai yang kita bayangkan. Jadj tangan saya itu tidak oke ini, cuma segini aja. Pasti selalu ada pesan yang ingin disampaikan kepada kita untuk kita semangat, untuk hati-hati dan selalu mencari alternatif," ujarnya.
Lebih lanjut, Ganjar ingin teman-teman penyandang disabilitas di SMK Jawa Tengah, mendapat jaminan pelatihan, baik dari Baznas, sekolah maupun dinas-dinas terkait.
Ganjar mengungkapkan, ingin ketika lulus nanti, siswa SMK ini bisa memilih dan menentukan kejuruan yang terbaik sesuai kemampuannya, baik manajerial maupun lain-lain.
Baca Juga: Dubes Singapura Ketemu Ganjar Pranowo, Bahas Soal Investasi di Jawa Tengah
"Saya berharap nanti tidak hanya cukup dilatih, coba nanti temen-temen di SMK ini mendampingi. Jadi bantuan baznasnya sudah, dilatihnya sudah nah nanti kita naik kelas apa ngga. Naik kelasnya itu diajari nanti, seperti manajerial," ungkapnya.
Pelatihan penyandang disabilitas bidang mekanik sepeda motor se-Jateng saat ini telah memasuki angkatan kedua. Namun, Ganjar berharap, lulusan berikutnya nanti bisa lebih matang.
"Maka setelah angkatan kedua kita ingin perbaiki. Nanti kita minta dinas pendidikan untuk membantu, ada dinas sosial nganter untuk membantu ngevaluasi. Harapan saya ada ujian semesternya, kalo nanti ujian semester mereka kita dampingi terus hasilnya seperti apa," tutur Ganjar.
Ganjar juga menyampaikan, dirinya ingin siswa SMK ini mengikuti mid assesment. Jadi, tidak hanya kemampuan teknik motor saja, tetapi juga kemampuan lainnya yang masih terkait dengan ketermapilan.
"Mungkin nanti angkatan ketiganya kita sudah bisa lebarkan sayap untuk melakukan semacam mid assesment. Jadi asesment awalnya apa, apakah mereka ingin bengkel ingin boga, ingin desain, mereka mungkin ingin coding. Siapa tau mau merka punya talenta itu. Nah itu kita tempel saja dgn SMK," pungkas Ganjar.