Suara.com - Pengamat politik Fernando EMaS menyoroti prediksi politisi Politikus Gerindra Arief Poyuono soal rencana pemindahan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan.
Melansir wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Sebelumnya, Arief memprediksi pemindahan IKN akan batal jika Presiden Joko Widodo sudah lengser.
Fernando yang adalah direktur rumah politik Indonesia sendiri menganggap prediksi Arief jelas keliru.
"Tidak semudah itu membatalkan kebijakan yang diputuskan oleh pemerintahan sebelumnya, apalagi sudah mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk pembangunan IKN," kata Fernando dilansir wartaekonomi, Rabu (9/3).
Fernando mengatakan, pemindahan IKN mungkin akan bisa dibatalkan dengan alasan terjadi sesuatu yang mengancam stabilitas negara dan terjadinya disintegrasi bangsa.
Namun, menurutnya sampai saat ini hal tersebut masih dapat terkendali walaupun ada masyarakat yang menolak pemindahan IKN.
"Pemindahan IKN ke Kalimantan Timur akan tetap terlaksana walaupun terjadi pergantian kepemimpinan pada 2024," katanya.
Pengamat ini menyebut Presiden Jokowi pasti sudah mempersiapkan sosok yang bisa meneruskan kepemimpinannya dan bisa memenangkan Pilpres 2024.
Dengan demikian, Fernando meyakini proses pemindahan kekuasaan tak akan mengganggu agenda IKN.
"Beberapa presiden sebelum ini juga sudah berniat memindahkan ibu kota, hal ini berarti ada kebutuhan untuk itu," katanya.
Sementara itu, Fernando juga menyinggung perihal sejumlah anggota TNI dan Polri yang disinggung Presiden Jokowi.
Menurutnya, kedua anggota institusi itu memang seharusnya tak lagi memperdebatkan kebijakan pemerintah yang telah disahkan ini.