Gaduh Usulan Penundaan Pemilu, Pengamat: Hargai yang Minta Dipercepat!

Rabu, 09 Maret 2022 | 13:52 WIB
Gaduh Usulan Penundaan Pemilu, Pengamat: Hargai yang Minta Dipercepat!
Ilustrasi politisi gaungkan penundaan pemilu 2024. (Suara.com/Ema Rohimah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pendiri Lembaga Survei KedaiKopi Hendri Satrio tak setuju dengan usulan penundaan Pemilu 2024.

Hendri Satrio justru meminta agar Pemilu 2024 dipercepat.

Ia meminta agar pihak yang mengusulkan penundaan Pemilu 2024 juga menghargai rakyat yang ingin pemilu dipercepat.

"Kalau mereka bisa mengajukan penundaan pemilu, tentu saja harus menghargai jika ada rakyat yang meminta pemilu dipercepat," kata Hendri Satrio, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Rabu (9/3/2022).

Baca Juga: Sebut Usulan Penundaan Pemilu Sengaja Menampar Wajah Jokowi, Loyalis: Biar Rakyat Menilai Siapa yang Ambisius

Hendri mengatakan, para ketum parpol yag ingin menunda pemilu juga harus menanggung akibat yang lebih parah.

Ketum parpol harus menanggung akibat apabila pemilu berhasil ditunda.

Sebab menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan ditarik oleh dua pihak dalam kegaduhan ini.

"Harus sama perlakuannya, jangan sampai ada yang dianggap melanggar atas nama demokrasi. Kalau ada usulan penundaan, berarti usulan mempercepat harus dihargai juga," bebernya.

Hendri Satrio kemudian memberikan apresiasi yang tinggi untuk para ketum parpol yang tak terpengaruh.

Baca Juga: Kader PAN Nilai Dukungan Wacana Penundaan Pemilu 2024 Tak Bertentangan dengan Demokrasi

"Saya acungi jempol untuk PDIP, Partai Demokrat, PKS, Partai Gerindra, dan Partai NasDem, yang belum terpengaruh dengan usulan itu," tandasnya.

Menurut Hendri, partai yang tak terpengaruh terkait usulan tersebut sama dengan tegak lurus terhadap konstitusi.

"Mereka masih tegak lurus dengan konstitusi. Jadi, enggak perlu bercanda tentang memundurkan pemilu lagi. Karena hal itu enggak lucu sama sekali," lanjutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI