Adik Jadi Korban Penyerangan di Papua, Keluarga Syahril Berharap Peristiwa Ini Tidak Terulang

Rabu, 09 Maret 2022 | 11:18 WIB
Adik Jadi Korban Penyerangan di Papua, Keluarga Syahril Berharap Peristiwa Ini Tidak Terulang
Jenazah Syahril Nurdiansyah (22), satu dari delapan korban tewas akibat penyerangan Tentara Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Beoga, Puncak, Papua telah tiba di Jakarta. (Suara.com/Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sandi (40), tak kuasa menahan tangis ketika ikut dalam proses salat jenazah adiknya Syahril Nurdiansyah (22), satu dari delapan pekerja PT Palapa Timur Telematika (PTT) yang tewas akibat penyerangan Tentara Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Beoga, Puncak, Papua.

Jenazah Syahril yang tiba Rabu (9/3/2022) di Jakarta pukul 07.00 WIB disalatkan di Masjid Nurul Abror, Mangga Dua, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Kepada awak media, Sandi juga menyampaikan rasa bela sungkawa kepada keluarga korban lainnya. Sandi mengaku bukan dirinya seorang yang merasa kehilangan, tapi orang-orang lain yang mengenal sosok adiknya maupun korban tewas lainnya.

"Kami juga sudah merasakan rasa perihnya seperti apa dari keluarga. Dan bukan hanya adik saya yang merasa kehilangan, tapi semua keluarga krban juga merasa kehilangan, apalagi orangtua saya," ucap Sandi di lokasi.

Baca Juga: Tiba di Jakarta, Jenazah Korban Penyerangan di Papua Dimakamkan di Bojong Gede

Untuk itu, Sandi berharap peristiwa penyerangan tersebut tidak terulang di kemudian hari. Dia tidak ingin orang-orang lain mersakan kehilangan anggota keluarga yang dicintai.

"Harapan saya jangan sampai terjadi kejadian seperti ini di kemudian hari," sambungnya.

Sandi menambahkan, PT PTT turut memfasilitasi kepulangan jenazah dari Papua ke Jakarta.

Selain itu, tempat Syahril bekerja juga memberikan bantuan untuk biaya pemakaman.

"Kami dapat sedikit bantuan pemberangkatan jenazah dari Papua sampai Jakarta masih difasilitasi perusahaan dan TPU," ucap Sandi.

Baca Juga: Jenazah Korban Penyerangan di Papua Telah Tiba di Jakarta, Akan Langsung Dimakamkan di Bojong Gede

Sandi melanjutkan, sang adik di PT PTT hanya berstatus sebagai karyawan outsourcing. Pihak keluarga, lanjut dia, tidak mengetahui almarhum bekerja sebagai posisi apa.

"Kalau masalah kerja saya enggak tahu, posisi dia kerja juga di sana saya tidak tahu karena setahu saya dia dapat kabar itu setelah 4-5 hari, dia sudah di Papua mssalah kerja apa dan di mana kami gak tahu," pungkas dia.

Penyerangan terhadap karyawan PT PTT ini sebelumnya terjadi pada Rabu (2/3/2022) lalu. Dalam peristiwa ini delapan karyawan meninggal dunia dan satu selamat atas nama Nelson Sarira.

Delapan korban meninggal dunia itu ialah tiga karyawan PTT, yaitu Billy Garibaldi, Renal Tegasye Tentua, dan Bona Simanulang; seorang warga yang menjadi pemandu Gogon atau Bebi Tabuni; serta empat karyawan kontraktor yakni Jamaluddin, Syahril Nurdiansyah, Ibo, serta Eko Septiansyah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI