Suara.com - Presiden Joko Widodo mengingatkan kemungkinan semakin banyak korban jiwa dan krisis kemanusiaan di Ukraina.
Perwakilan Rusia dan Ukraina kembali gagal mencapai hasil signifikan dalam dialog damai putaran ketiga di Belarus yang berlangsung pada Senin (7/3/2022).
Pertemuan itu merupakan upaya untuk mencari jalan keluar menuju perdamaian antara kedua negara.
"Gagalnya kesepakatan gencatan senjata di Ukraina bukan hanya mendorong eskalasi konflik bersenjata, tetapi semakin bertambahnya korban jiwa dan krisis kemanusiaan di Ukraina," kata Jokowi melalui akun Twitter, Selasa (8/3/2022).
Baca Juga: Konflik Ukraina: Ada Apa di Balik Respons Diam Asia Tenggara?
Jokowi mengutip data UNHCR yang menyebutkan jumlah pengungsi dari Ukraina ke negara lain sudah mencapai 1,2 juta orang sejak terjadi krisis.
Apabila konflik berlangsung berkepanjangan, kata Jokowi, jumlah pengungsi akan terus bertambah.
"Apabila krisis berlanjut niscaya akan terjadi “krisis pengungsi terbesar sepanjang abad.” Inilah yang harus kita sama-sama cegah agar jangan sampai terjadi."
Jokowi mengatakan perang merupakan persoalan ego yang melupakan sisi kemanusiaan.
Perang, kata dia, hanya untuk menonjolkan kepentingan dan kekuasaan.
Baca Juga: Kisah Warga Suriah dan Palestina yang Terperangkap Perang di Ukraina