Suara.com - Selain menegur Rusia di PBB, banyak negara memberikan "tanggapan hangat" terhadap invasi ke Ukraina. Para ahli berspekulasi sikap diam itu bisa jadi karena kewaspadaan regional akan keterlibatan dalam urusan yang jauh.
Hampir dua minggu setelah invasi Rusia ke Ukraina, tanggapan dari sejumlah negara dipertanyakan.
Pada Rabu (02/03) lalu, sembilan dari 11 negara Asia Tenggara mendukung resolusi Majelis Umum PBB untuk menegur Moskow atas invasinya dan menyerukan perdamaian.
Sementara Vietnam dan Laos, dua mitra bersejarah Rusia, menyatakan abstain.
Terlepas dari pilihan pemberian suara secara diplomatik, tanggapan dari pemerintah Asia Tenggara beragam— beberapa diam.
Singapura membuat keputusan langka untuk menjatuhkan sanksi kepada Rusia.
Indonesia dengan cepat mengkritik tindakan Presiden Vladimir Putin. Filipina, sekutu perjanjian AS, menggambarkan dirinya sebagai pihak netral.
Sementara itu, Thailand dan Malaysia tetap diam.
Rusia dipandang sebagai mitra dagang utama
Baca Juga: Kisah Warga Suriah dan Palestina yang Terperangkap Perang di Ukraina
Banyak pemimpin regional telah menyerukan perdamaian, tetapi berusaha untuk tidak memihak dalam konflik.