Loyalis Jokowi Sebut Usulan Elite Parpol soal Penundaan Pemilu Berbahaya: Cenderung Menjerumuskan

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Selasa, 08 Maret 2022 | 14:47 WIB
Loyalis Jokowi Sebut Usulan Elite Parpol soal Penundaan Pemilu Berbahaya: Cenderung Menjerumuskan
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (Tangkap layar YouTube Sekretariat Presiden).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kornas-Jokowi, Akhrom Saleh menilai usulan penundaan pemilu 2024 dari beberapa elite politik tanah air bisa menjerumuskan Presiden Jokowi.

Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, sebelumnya, wacana tersebut dikemukakan oleh Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto.

Menurut Akhrom, para elite parpol tersebut sengaja ingin menggoyahkan Presiden Jokowi.

"Saya lihat usulan dari ketum-ketum parpol itu cenderung menjerumuskan," ujar Akhrom dilansir Wartaekonomi, Senin (7/3).

Baca Juga: Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Jokowi Tembus 70 Persen, Rizal Ramli: Survei Abal-abal

Presiden Jokowi saat melaporkan SPT Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) lewat aplikasi e-filling di Istana Kepresidenan Bogor. (Foto: Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Jokowi (Foto: Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Akhrom lantas menjelaskan bahwa demokrasi akan terganggu karena usulan yang dianggap jahat tersebut.

Sebab, penundaan pemilu akan memberi efek buruk bagi demokrasi.

"Demikian usulan itu juga akan menjadi warisan politik yang buruk bagi alam demokrasi kita," jelasnya.

Selain itu, Akhorm menilai usulan tersebut terlihat jelas mengancam Presiden Jokowi.

Menurut dia, hal itu yang menjadi polemik dari usulan penundaan Pemilu 2024.

Baca Juga: Sudah Ditetapkan, Mahfud MD Akhirnya Beberkan Keputusan Jokowi soal Usulan Penundaan Pemilu

"Saya kira yang sangat nyata daesakan kepada Presiden Jokowi berasal dari ketum parpol yang menyampaikan ke publik. Jadi, itu letak kegaduhan dan bentuk desakan sacara nyata," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI