Bentangkan Bendera LGBT saat International Women's Day di Jakarta, Transpuan: Kami Menuntut Hak Kesetaraan!

Selasa, 08 Maret 2022 | 13:23 WIB
Bentangkan Bendera LGBT saat International Women's Day di Jakarta, Transpuan: Kami Menuntut Hak Kesetaraan!
Transpuan saat ikut memperingati hari perempuan internasional di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakpus.(Suara.com/Ummi HS)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para Transpuan atau transgender ikut aksi bersama peringatan Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day 2022 di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, kawasan Silang Monas, Jakarta, Selasa (8/3/2022). Mereka juga menyuarakan aksinya dengan membawa spanduk bertulisan stop diskriminasi. Tampak mereka juga membawa bendera LGBT.

"Stop persekusi, diskriminasi kekerasan dan pemidanaan kelompok LGBT," tulis spanduk tersebut.

Tak hanya itu, seorang transpuan juga membawa kertas bertuliskan kemerdekaan tubuh yang dirampas.

"Mari rebut hidup yang dirampas karena kemerdekaan atas tubuh dan segalanya," isi tulisan yang dibawa seorang transpuan.

Baca Juga: Jadi Simbol Oligarki dan Partiarki yang Menindas, Aktivis Perempuan Boyong 'Gurita Bertanduk' ke Patung Kuda Monas

Transpuan saat ikut memperingati hari perempuan internasional di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakpus.(Suara.com/Ummi HS)
Transpuan saat ikut memperingati hari perempuan internasional di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakpus.(Suara.com/Ummi HS)

Vanessa Chaniago yang juga seorang transpuan mengatakan kedatangannya untuk menuntut keseteraan hak yang sama bagi transpuan. Pasalnya kata dia, banyak yang memandang sebelah mata transpuan.

"Jadi kami menuntut kesetaraan untuk mendapatkan hak yang sama, "ujar Vanesa di lokasi.

Selain itu, Perwakilan Organisasi Sanggar Suara itu menuturkan pihaknya mendorong pemerintah untuk diberikan akses baik kesehatan dan pendidikan kepada transpuan.

"Kami mendorong pemrintah untuk mendapatkan hak yang seharusnya. Selama ini banyak temen-temen transpuan yang  tidak punya akses untuk pendidikan, kesehatan," ucap dia.

Vanessa juga menceritakan banyak transpuan juga mengalami pelecehan seksual terutama para pekerja seks komersial.

Baca Juga: Hari Perempuan Internasional: Mengawal RUU TPKS yang Pro terhadap Korban Kekerasan

"Kami lebih fokus untuk temen-temen pekerja seks, teman teman transpuan yang masih mendapatkan pelecehan seksual," papar Vanessa.

Lebih lanjut, ia berharap agar negara memberikan perlindungan yang sama tanpa memandang gender.

"Kami sama-sama manusia, memanusiakan manusia. Apapun perempuan laki laki kita semua sama hak terlahir, seharusnya negara perlakukan setara," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI