Suara.com - Pengamat politik Pangi Syarwi memberikan respons mengenai wacana penundaan Pemilu 2024.
Dikutip dari makassar.terkini--jaringan Suara.com, wacana penundaan Pemilu 2024 disebut bisa membahayakan demokrasi.
"Kita (bangsa, red) tidak boleh mundur kembali dari demokrasi," kata Pangi, seperti dikutip dari makassar.terkini--jaringan Suara.com, Selasa (8/3/2022).
Menurutnya, demokrasi merupakan produk reformasi sehingga perlu diperjuangkan.
Pangi mengatakan, tidak ada rezim yang bisa bertahan tanpa legitimasi rakyat.
"Kalau rakyat menolak penundaan pemilu dan menolak penambahan masa jabatan presiden, itu sebetulnya sama dengan vitamin untuk memperkuat daya tahan tubuh," ujarnya.
Tak hanya itu, menurutnya, penundaan Pemilu 2024 akan menghilangkan kualitas demokrasi negara.
Sebab seharusnya rakyat yang harus berkuasa, bukan kuasa oligarki.
"Negara tidak boleh tergelincir menjadi despotisme (sewenang-wenang)," bebernya.
Baca Juga: Tanggapi Mahfud MD, PPP Minta Tak Ada Lagi Pihak Seret Nama Jokowi Terlibat Wacana Tunda Pemilu
Selain itu, penundaan pemilu dan penambahan masa jabatan presiden merupakan bentuk regresi demokrasi.