Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung menilai Presiden Joko Widodo akan kehilangan penduduknya jika nekat memperpanjang masa jabatan.
Dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Rocky Gerung menilai pernyataan Jokowi mengenai penundaan pemilu penuh ketidakpastian.
Berdasarkan catatan Rocky, seorang presiden akan mengalami kemrosota pengikut pada periode kedua.
"Memang dalam sejarah selalu tidak mungkin Presiden di periode kedua masih dapat dukungan sepenuhnya dari koalisi-koalisinya itu," kata Rocky Gerung, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Senin (7/3/2022).
Baca Juga: Masuk Daftar Penceramah Radikal, Ustaz Felix Siauw Beri Reaksi Mengejutkan, Malah Ucapkan Syukur
Rocky menyebut, pada saat ini pengikut Jokowi mulai menghilang.
Menurutnya, Jokowi masih bisa melakukan masa perpanjangan jabatan asalkan posisinya tidak sama seperti saat ini.
"Itu bisa terjadi kalau Presiden tidak punya kewajiban, tapi ini kan kewajibannya banyak, seperti dugaan korupsi yang dilaporkan Ubedilah Badrun. Hubungan dengan bu Mega yang memburuk," jelasnya.
Lebih lanjut, melalui kondisi tersebut, pihak yang sebelumnya menjadi pengikut Jokowi dikabarkan mulai memahami keretakan yang dialami presiden.
"Jadi partai-partai yang berkoalisi ini mengintip juga keretakan di dalam psikologi Presiden Jokowi," pungkasnya.
Baca Juga: Jubir PSI Tak Setuju Soal Penundaan Pemilu: Tidak Ada Dasarnya!