Meminjam istilah dari mantan Kanselir Jerman Angela Merkel, ini adalah wilayah yang belum dipetakan.
Beberapa ahli mengatakan, kegiatan para gerilyawan siber dapat membantu Ukraina menabur kekacauan di Rusia.
Yang lain memperingatkan bahwa upaya itu dapat juga mengganggu operasi strategis otoritas siber resmi Ukraina atau badan intelijen Barat.
Bisa saja keduanya benar. Pada saat yang sama, Moskow tampaknya tidak mungkin menyaksikan serangan siber terhadapnya tanpa melakukan pembalasan.
Negara ini telah menghabiskan 15 tahun terakhir untuk membangun beberapa kapasitas siber paling canggih di dunia, dan telah menggunakan kapasitas itu sebelumnya.
Pada tahun 2015, peretas yang diduga memiliki hubungan dengan Rusia menyusup ke sistem komputer jaringan listrik Ukraina, menyebabkan gangguan pada 225.000 penduduk di barat negara itu.
Dua tahun kemudian, malware yang diidentifikasi berasal dari Rusia menghantam Ukraina dan kemudian menyebar ke seluruh dunia dan menyebabkan kerugian miliaran euro.
Pemerintah Rusia membantah terlibat.
Perang siber masih misteri
Baca Juga: Rusia Serang PLTN Ukraina, Zelenskyy Ingatkan Eropa soal Tragedi Chernobyl
Memang hingga saat ini belum kelihatan ada perang siber dalam skala besar, setidaknya tidak ada yang diketahui publik.