Suara.com - Manuver elite Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) jadi sorotan. Setelah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin melontarkan wacana penundaan Pemilu 2024, kali ini muncul usulan yang berbeda.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, usulan berbeda itu disuarakan Wakil Sekretaris Jenderal PKB Luqman Hakim yang mendorong agar para pemimpin bangsa seperti Presiden Jokowi menggelar forum satu meja untuk mengumumkan Pemilu 2024 tetap digelar pada 14 Februari.
Menanggapi itu, Tenaga Ahli Utama Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin menyindir manuver Luqman. Dia heran dengan pemikiran Luqman.
"Ini Wakil Sekjen PKB ini umur berapa tahun, yang mana makhluknya. Apakah dia sudah lama di Indonesia? Hidup sejak kapan mulai memilih?" kata Ngabalin dalam Kabar Petang tvOne seperti dilansir Wartaekonomi pada Senin, 7 Maret 2022.
Dia mengatakan semua pihak harus percaya dengan Undang-Undang yaitu memerintahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai lembaga penyelenggara Pemilu.
Menurutnya, pemerintah, DPR dan KPU sudah menyepakati pemungutan suara Pemilu akan digelar 14 Februari 2024.
Ngabalin merasa janggal dengan pemikiran orang seperti Luqman jelang persiapan Pemilu. Ia siap bertemu untuk berdialog dengan Luqman.
"Kalau memungkinkan, bisa kasih ketemu deh, bisa jam berapa dialog? Tolong kabari saya, supaya saya bisa kasih kuliah tata negara sedikit deh. Mengerti nggak ini tentang pelaksanaan pemilu dan sikap pemikiran Presiden," jelas Ngabalin.
Pun, dia meminta agar Luqman tak berbuat gaduh. Ia berpesan jangan memaksakan pikiran, hati, dan rencana ke ruang publik.
Baca Juga: Marc Marquez Dkk akan Bertemu Presiden Jokowi di Istana Sebelum Resmi Memulai Balapan Utama
"Jangan membuat gaduh. Jangan membuat radikal dalam politik. Jangan anda paksakan pikiran, hati, rencana Anda dengan nafsu kepada ruang publik kepada semua orang yang berada di republik ini," tutur Ngabalin.
"Lu siapa sih, ngomong seenak perut begitu. Gitu loh," kata Ngabalin.
Ngabalin meminta agar elite politik tak bicara isu penundaan Pemilu 2024 dengan mengarahkan ke Istana dan Presiden. Dia mengatakan Jokowi sudah selesai dengan pikiran dan pernyataannya ke rakyat Indonesia.
"Jokowi tunduk, taat, dan patuh pada ketentuan-ketentuan UU yang mengatur jalannya di republik ini," tutur Ngabalin.
Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda, menjelaskan usulan Luqman Hakim merupakan pernyataan pribadi yang tidak mewakili kelembagaan partai.
Dia menyebut usulan Luqman sudah kehilangan konteks dan tak perlu dibahas. Dia mengatakan PKB dalam posisi mengusulkan penundaan Pemilu 2024 seperti yang disampaikan Ketum Cak Imin.
"Semangat PKB terkait penundaan pemilu itu semangatnya tanpa respons dari presiden pun di mata PKB itu perlu dijadikan bahan untuk didiskusikan di parlemen sebagai langkah untuk melakukan proses pelembagaan politik," tutur Syaiful.
Syaiful meminta sebaiknya konfirmasi langsung maksud pernyataan Luqman yang mendorong Jokowi umumkan Pemilu 2024.
"Kita tidak tahu persis, tanyakan langsung ke mas Luqman karena sampai saat ini posisi PKB tetap pada posisi mengusulkan penundaan Pemilu satu sampai dua tahun," tutur Syaiful.