Kepala BIN: Lewati Masa Puncak, Vaksinasi Justru Harus Digencarkan

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 07 Maret 2022 | 08:38 WIB
Kepala BIN: Lewati Masa Puncak, Vaksinasi Justru Harus Digencarkan
Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal Polisi Budi Gunawan [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Intelijen Negara (BIN) terus menggencarkan percepatan vaksinasi demi memenuhi target 70%-75% populasi secara nasional. Puncak kasus positif Covid-19 diperkirakan sudah terlampaui, namun justru karena itu target vaksinasi tersebut harus dicapai agar tidak ada pembalikan fenomena.

Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan mengatakan, percepatan cakupan vaksinasi diperlukan untuk memastikan keberlangsungan fenomena penurunan positivity rate nasional.

Terakhir, data tanggal 4 Maret 2022 menunjukkan, positivity rate Covid-19 di Indonesia sudah turun menjadi 16,3 persen dari 18,2 persen pada akhir Februari. Pada saat yang sama, ada 15 provinsi yang mengalami penurunan kasus harian, dan 8 provinsi yang melandai.

“Ini data yang menggembirakan, tapi tidak boleh mengurangi kewaspadaan. Saat puncak positivity rate terlampaui, dan penurunan kasus harian terlihat, upaya pengendalian penyebaran Covid-19 justru harus dioptimalkan. Agar fenomena itu berlanjut ke titik yang paling dekat bagi Indonesia untuk aman dari pandemi,” papar Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan, Senin (7/3/2022).

Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Bank DKI Gelar Sentra Vaksinasi Booster

Puncak positivity rate terlampaui, lanjut Budi Gunawan, tidak berarti akhir pandemi. Itu hanya titik jenuh yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mengoptimalkan vaksinasi, deteksi dan mitigasi, serta disiplin protokol kesehatan.

Perluas Cakupan Hingga Wilayah 4T

Dalam sepekan terakhir, BIN menggencarkan vaksinasi untuk meningkatkan capaian di kalangan anak-anak, lansia, dosis booster dan umum. Vaksinasi setidaknya digelar di 12 provinsi, yang disebar di puluhan titik pelayanan. Cakupan vaksinasi diperluas hingga ke pelosok desa atau pulau yang selama ini sulit dijangkau yang dikenal dengan istilah wilayah 4T: terpencil, terdalam, terluar dan terjauh.

Di Kepulauan Bangka Belitung, BIN daerah (Binda) menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah hingga unit terkecil untuk melakukan vaksinasi dari rumah ke rumah atau door to door.

"Komitmen kita sama, yaitu menjangkau dan mempermudah akses vaksin bagi semua lapisan masyarakat, termasuk yang tinggal jauh di pelosok pedesaan dan kepulauan," ujar Kabinda Babel Imam , Imam Santoso di Pangkalpinang.

Baca Juga: Peneliti Jepang: Demam setelah Vaksinasi Covid-19 Menandakan Pembentukan Antibodi yang Tinggi

Di Provinsi Riau, Binda setempat menggelar vaksinasi secara serentak di enam wilayah yang juga memiliki wilayah terdalam, terjauh, dan terpencil, yakni Bengkalis, Dumai, Meranti, Rohil, Rohul dan Siak. Jumlah vaksin yang berhasil disuntikkan mencapai 248.000 dosis perbulan, dengan sasaran utama anak usia 6-11 tahun dan lansia.

"Kita pakai metode terpusat dan door to door, agar cakupan meluas. Dengan demikian akan terbentuk benteng pelindung bagi masyarakat, termasuk di wilayah terjauh, terdalam, dan terpencil,” Ujar Kabinda Riau, Brigjen TNI Amino Setya Budi.

Sementara itu, di Sulawesi Utara yang juga memiliki banyak kepulauan terluar di perbatasan, jajaran BIN juga membentuk satuan tugas tersendiri, bersinergi dengan pemerintah daerah setempat.

"Kami mengakselerasi ke seluruh lapisan masyarakat di Sulut, termasuk mereka yang tinggal di wilayah 4T, dengan menargetkan 5.000 dosis per hari," ujar Kabinda, Laksma TNI Adriansyah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI