Suara.com - Ribuan masyarakat di Bengkulu mengantre minyak goreng murah hingga berakhir ricuh. Peristiwa ini terjadi setelah Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu menggelar operasi minyak goreng di dua lokasi yaitu di Jalan Belimbing Pasar Panorama dan di Jalan Gandaria Pasar Panorama.
Salah satu warga Kelurahan Jembatan Kecil, Ria Ibzan mengatakan dirinya telah mengantre sejak pukul 07.30 WIB di Jalan Belimbing Pasar Panorama.
"Saat pembagian di lokasi pertama pihak penyelenggara tidak membuat aturan untuk masyarakat sehingga masyarakat berdesak-desakan," kata Ria di Bengkulu, Sabtu (5/3/2022).
Seharusnya, menurut dia, pihak penyelenggara telah membuat aturan untuk masyarakat yang ingin membeli minyak goreng agar tidak menimbulkan keramaian sesuai dengan aturan Pemprov Bengkulu guna mengurangi penyebaran Covid-19. Namun terjadi kerumunan masyarakat.
Hal senada juga disampaikan oleh Sumina. Ia mengaku kecewa dan merasa dipermainkan oleh pemerintah dengan adanya operasi pasar yang hingga dua kali pindah lokasi.
"Kami disuruh antre dua kali, kami ikuti tapi akhirnya tidak dapat. Saya merasa dipermainkan oleh pemerintah hanya karena minyak goreng dua liter," ujarnya.
Baca Juga: Emak-Emak di Lahat Berburu Minyak Goreng Murah hingga Antre di Jalan, Warganet: Mirip Tahun 1965
Menurutnya telah dua minggu stok minyak goreng di rumahnya tidak ada, sehingga dirinya tidak dapat berjualan gorengan dan beralih berjualan es.
Diketahui, ribuan masyarakat Kota Bengkulu mengantre minyak goreng seharga Rp12,5 ribu per liter.
Di tengah pembagian minyak goreng terjadi aksi saling dorong antara masyarakat sehingga menyebabkan kericuhan.
Namun akhirnya pada pukul 10.12 WIB mobil pembawa minyak goreng murah pergi meninggalkan lokasi sebab kondisi masyarakat yang tidak kondusif.