Ide Penundaan Pemilu 2024 Dianggap Bisa Jadi Buah Simalakama Bagi Pencetus dan Pendukungnya

Jum'at, 04 Maret 2022 | 19:02 WIB
Ide Penundaan Pemilu 2024 Dianggap Bisa Jadi Buah Simalakama Bagi Pencetus dan Pendukungnya
Ilustrasi politisi gaungkan penundaan pemilu 2024. (Suara.com/Ema Rohimah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Isu soal penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024 terus bergulir di dunia politik. Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar Puan (LGP) Mochtar Mohamad menilai ide Pemilu 2024 ditunda, bisa saja menjadi buah simalakama bagi pencetus maupun pendukung.

Sejauh ini, ada tiga partai politik pendukung pemerintah yang menyetujui adanya pengunduran Pemilu 2024. Mereka adalah ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar.

"Bisa jadi ketiga orang ketum tersebut terhambat nyapres karena ulahnya sendiri. Begitu juga partainya terancam tidak lolos parliamentary threshold empat persen ke Senayan," kata

Penilaiannya itu berdasarkan hasil survei SMRC yang dipublikasikan pada 28 Februari 2022 lalu.

Baca Juga: Soroti Penundaan Pemilu 2024, Menantu Gus Mus Curiga PKB dan PAN Sengaja Dikorbankan Oleh Elite Politik

Dari hasil survei, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mendapatkan elektabilitas 0,6 persen, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar 0,2 persen dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan presentase elektabilitasnya tidak terbaca.

Hasil survei itu dinilainya menjadi pertanda ketiga ketua umum tersebut kesulitan karena tingkat elektabilitasnya masih rendah. Lagipula menurutnya, usulan penundaan pemilu tidak melalui mekanisme yang ada di pihak internal partai.

"Sehingga bisa jadi ketiga ketua umum partai tersebut dengan usulan penundaan pemilu tersebut justru dapat membuat kecewa oleh para basis konstituennya," jelasnya.

Mochtar juga menambahkan apabila terus mengeluarkan kebijakan yang tidak sejalan dengan demokrasi dan aspirasi rakyat maka partai yang mengusulkan penundaan Pemilu 2024 terancam tidak lolos parliamentary threshold empat persen dan disalip oleh partai non parlemen di 2019.

Sebelumnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyampaikan usulan adanya penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024. Usulan itu diungkapkan langsung oleh Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Jokowi Konyol karena Diduga Sengaja Tunggangi Ketidakpastian untuk Melihat Peluang Pemilu Ditunda

Cak Imin mengatakan bahwa idenya itu disampaikan karena tidak ingin ada yang mengganggu terhadap pertumbuhan ekonomi saat ini, termasuk penyelenggaraan pemilu.

"Itu ide saya untuk bagaimana agar momentum pertumbuhan ekonomi yang membaik ini tidak terganggu oleh pemilu. Semua tergantung presiden dan pemimpin partai-partai," kata Cak Imin.

Selain Cak Imin, sejumlah parpol lain juga sudah menyatakan setuju pemilu ditunda. Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, misalnya yang memastikan partainya akan setuju apabila jadwal Pemilihan Umum 2024 dipertimbangkan untuk diundur.

"PAN setuju bahwa pemilu perlu dipertimbangkan untuk diundur," kata Zulkifli.

Begitu pula Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang juga memberikan sinyal kuat persetujuan usulan penundaan pemilu.

"Kami akan bicarakan aspirasi ini dengan pemimpin partai politik yang lain, dan bagi kami, bagi Partai Golkar aspirasi rakyat adalah aspirasi partai, oleh karena kami akan terus menerima aspirasi rakyat dan tentu akan disalurkan," ujar Airlangga dalam kunjungan kerja di Siak, Kamis (24/2/2022).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI