Suara.com - Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang terletak di kota Enerhodar, Ukraina diserang oleh pasukan militer Rusia pada Jumat, 4 Maret 2022 ini. Simak ulasan berikut untuk mengenal lebih jauh mengenai PLTN Zaporizhzhia.
Pihak Ukraina menyerukan kepada Rusia untuk menghentikan serangan kepada PLTN Zaporizhzhia yang bisa saja memicu bencana nuklir. Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba menyatakan bahwa jika Zaporizhzhia terus diserang dapat menyebabkan kerusakan 10 kali lipat lebih parah dari bencana Chernobyl pada tahun 1986 silam.
"Jika meledak, itu akan menjadi 10 kali lebih besar dari Chernobyl! Rusia harus segera menghentikan tembakan, mengizinkan petugas pemadam kebakaran, membangun zona keamanan," cuitan Menteri Kuleba yang dikutip AFP.
Sementara itu Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan bahwa serangan Rusia tidak mengenai peralatan penting di pembangkit nuklir sehingga tidak berpengaruh terhadap kebakaran. Pihak Amerika Serikat (AS) juga mengatakan tidak ada indikasi peningkatan radiasi di PLTN Zaporizhzhia.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Rebound Dipicu Kekhawatiran Ekspor Rusia dan Potensi Bencana Nuklir Ukraina
Berikut ini adalah profil PLTN terbesar di Eropa, PLTN Zaporizhzhia yang diserang oleh Rusia.
PLTN Zaporizhzhia terletak di tepi waduk Kakhovka sungai Dnieper, kota Enerhodar, Ukraina. Zaporizhzhia berjarak sekitar 200 kilometer dari wilayah Donbas dan 550 kilometer dari Kiev.
PLTN Zaporizhzhia dibangun pertama kali pada tahun 1979 dan mulai dioperasikan pada tahun 1984. PLTN Zaporizhzhia memiliki 6 reaktor nuklir yang dapat membangkitkan energi listrik hingga 6.000 megawatt. Hampir 47 persen energi listrik yang dihasilkan oleh PLTN Ukraina berasal dari Zaporizhzhia.
Dilansir Energoatom, PLTN Zaporizhzhia dapat memantau radiasi dari lokasi industri PLTN, melindungi sanitasi dan zona kontrol dengan radius 30 kilometer.
Sebelum diserang oleh pasukan militer Rusia, PLTN Zaporizhzhia ini pernah mengalami kerusakan yang menyebabkan 1 reaktor nuklir harus dipadamkan. Hal ini menyebabkan Ukraina mengalami pemadaman bergilir pada Desember 2014.
Baca Juga: BUMN Bisa 'Babak Belur' Terdampak Konflik Rusia - Ukraina, Pakar: Sektor Batu Bara Harus Bersiap
Pada tahun 2017, pemerintah Ukraina melakukan modernisasi pada 3 reaktor nuklir PLTN Zaporizhzhia sehingga masa operasionalnya masih dapat digunakan hingga tahun 2027 mendatang. Selain PLTN Zaporizhzhia, Ukraina memiliki 3 PLTN yang masih beroperasi yakni PLTN South Ukraine, PLTN Khmelnytskyi, dan PLTN Rivine. Sementara itu, Ukraina juga masih membangun 3 PLTN di wilayah Chyhyryn, Kharkiv dan Odessa.
Itulah profil singkat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN Zaporizhzhia milik Ukraina yang diserang oleh pasukan militer Rusia pada Jumat, 4 Maret 2022 ini.
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat