Dubes Rusia: 8 Tahun Militer dan Neo Nazi Ukraina Membunuhi Warga Donbas, Kenapa Barat Tak Pernah Berteriak?

Reza Gunadha Suara.Com
Jum'at, 04 Maret 2022 | 14:43 WIB
Dubes Rusia: 8 Tahun Militer dan Neo Nazi Ukraina Membunuhi Warga Donbas, Kenapa Barat Tak Pernah Berteriak?
Duta Besar Rusia Untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva ketika melakukan sesi wawancara khusus dengan tim Suara.com di Kedutaan Besar Rusia, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (2/3/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ia mengungkapkan, opresi tidak terhenti pada aspek budaya, tapi juga terdapat represi fisik terhadap warga sipil yang dilakukan oleh grup-grup militer Neo Nazi Ukraina.

“Kalau mereka menemukan warga yang menggunakan bahasa Rusia, orang itu diserang, dianiaya. Tak hanya itu, warga yang menggunakan bahasa Rusia bisa dipecat begitu saja dari pekerjaannya.”

Akhirnya, sejak 2014, warga sipil melawan represifitas tersebut, terutama di Luhansk, Donetsk, dan Krimea. Perlawan warga tersebut dijawab dengan kekuatan militer oleh rezim Kiev.

Ia menyebutkan, kelompok-kelompok Neo Nazi seperti Azov Battalion dan Aidar Battalion yang sudah diserap masuk dalam institusi militer Ukraina, memulai penyerbuan dan penindasan terhadap warga di ketiga daerah tersebut.

Seorang warganet membagikan foto The Alley of Angles di Donetsk. The Alley of Angles adalah monumen untuk menghormati anak-anak yang dibunuh militer Ukraina selama 8 tahun terakhir di daerah Donetsk. [Twitter]
Seorang warganet membagikan foto The Alley of Angles di Donetsk. The Alley of Angles adalah monumen untuk menghormati anak-anak yang dibunuh militer Ukraina selama 8 tahun terakhir di daerah Donetsk. [Twitter]

“Puncaknya, warga Krimea melakukan referendum dan memutuskan kembali bergabung dengan Rusia. Kami melindungi mereka dari serangan Kiev. Sementara Luhansk dan Donetsk tetap menjadi bagian Ukraina, sehingga militer serta grup Neo Nazi terus menyerang kedua daerah itu, membunuhi warganya.”

Berdasarkan data Departemen Pertahanan Rusia, 16 ribu warga sipil—termasuk anak-anak—di Luhansk dan Donetsk tewas akibat serangan militer Ukraina selama 8 tahun terakhir.

“Media-media Barat tak pernah memberitakan, 5 Mei 2015 didirikan monumen The Alley of Angles di Donetsk untuk menghormati anak-anak yang tewas dibunuh militer serta grup Neo Nazi Ukraina.”

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI