Fahri Hamzah Ingatkan Jokowi, Jangan Terjerumus untuk Memperpanjang Masa Jabatan, Jika Tak Ingin Menanggung Derita

Kamis, 03 Maret 2022 | 20:53 WIB
Fahri Hamzah Ingatkan Jokowi, Jangan Terjerumus untuk Memperpanjang Masa Jabatan, Jika Tak Ingin Menanggung Derita
Waketum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah. (akun instagram @fahrihamzah).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyatakan, Jokowi akan memiliki akhir yang baik pada masa jabatannya di mata publik sebagai Presiden RI, apabila mengikuti amanah konstitusi, yakni dua periode masa jabatan yang berakhir di tahun 2024. Tanpa perpanjangan ataupun tambah menjadi tiga periode.

Pernyataan Fahri itu menanggapi hasil survei terbaru dari Lembaga Survei Indonesia (LSI).

"Survei itu secara konsisten menyebutkan bahwa masih ada kesempatan bagi Pak Jokowi untuk berakhir dengan baik apabila beliau konsisten dengan jadwal konstitusi kita," kata Fahri kepada wartawan, Kamis (3/3/2022).

Sebaliknya, Fahri mengingatkan Jokowi agar tidak salah melangkah. Dalam artian, ikut terbawa arus para pembisik yang menginginkan penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden satu hingga dua tahun ke depan.

"Apabila beliau mendengar mereka-mereka yg menganggap seolah kepuasan publik ini menjadi alasan untuk boleh memperpanjang masa jabatan tentu ini awal dari masa depan buruk bagi seorang presiden," ujarnya.

Karena itu, mantan Wakil Ketua DPR RI ini menegaskan Jokowi, agar tidak terjebak dan terjerumus jika tidak ingin menanggung derita.

"Itu saya yang perlu ditegaskan supaya jangan sampai orang-orang di sekitar presiden menjerumuskan presiden ke dalam lubang yang deritanya akan ditanggung presiden dan keluarganya selama-lamanya," katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Fraksi NasDem di DPR Saan Mustopa mengapresiasi tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi. Namun, ia meminta tingkat kepuasan tersebut tidak diartikan lain.

Apalagi, kata Saan jika tingkat kepuasan publik kepada Jokowi itu dijadikan dalih untuk melakukan penundaan Pemilu 2024 dan penambahan masa jabatan presiden.

Baca Juga: PDIP: Stop Polemik Wacana Menunda Pemilu dan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Jokowi

Adapun Lembaga Survei Indonesia (LSI) sebelumnya mendapati bahwa mayoritas publik merasa puas dengan kinerja Jokowi. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI