Suara.com - Perayaan Hari Raya Nyepi 2022 bertepatan pada tanggal 3 Maret 2022. Tahukah kamu sejarah Hari Raya Nyepi? Simak ulasannya berikut ini.
Hari Raya Nyepi ditetapkan sebagai hari libur nasional. Di hari ini, tak hanya umat Hindu namun seluruh umat agama apapun diliburkan dari rutinitas harian mereka. Lantas, seperti apa sejarah Hari Raya Nyepi?
Untuk mengetahui sejarah Hari Raya Nyepi, mari kita menilik lagi perjalananya pada masa sebelum abad Masehi. Pada saat itu, India digambarkan sebagai area yang berkonflik dan terjadi perpecahan.
Sejarah Hari Raya Nyepi
Baca Juga: 30 Ucapan Hari Raya Nyepi 2022 Terbaru, Bagikan Ucapan Ini di Status WA dan Facebook
Peperangan yang terjadi antar suku di wilayah India ini melibatkan suku Saka, Pahiava, Yueh Chi, Yavana, dan Malaya. Setelah pertikaian panjang, suku Saka berhasil menaklukkan semua suku lain.
Raja Kaniskha I, adalah raja yang dinobatkan sebagai pemimpin, sekaligus memulai penanggalan Saka yang digunakan hingga saat ini. Penobatannya ditandai dengan tanggal 1, bulan 1, tahun 1 Saka, tepatnya pada bulan Maret tahun 78 Masehi.
Raja Kaniskha kemudian memerintah dengan adil dan membawa kemakmuran bagi seluruh rakyatnya dan umat Hindu. Hal ini kemudian diperingati dengan Hari Raya Nyepi sebagai tanda penyucian dunia dari semua keburukan yang pernah terjadi sebelum pemerintahan raja bijak tersebut.
Lalu mengapa perayaannya dilakukan dengan Catur Brata Penyepian?
Sebab masyarakat pada masa itu percaya, untuk memanjatkan doa paling tulus. Maka diperlukan pengorbanan yang besar, sebagai bentuk kesadaran manusia akan semua sikap buruknya yang pernah dilakukan.
Pada kondisi ini, dipercaya doa yang dipanjatkan bisa benar-benar dikabulkan karena manusia berada dalam keadaan sangat bersih.
Catur Brata Penyepian
Ada empat pantangan yang wajib ditaati oleh umat Hindu saat melakukan Nyepi.
- Amati Geni, yang artinya tak menyalakan api, listrik, cahaya, atau benda sejenis yang memiliki pendar.
- Amati Lelanguan, yang artinya larangan untuk bersenang-senang selama perayaan Hari Raya ini.
- Amati Lelungan, yang artinya tidak boleh bepergian dari area rumah atau tempat berpuasa selama menjalankan ibadah Nyepi berlangsung.
- Amati Karya, yang artinya dilarang bekerja ketika melakukan penyepian.
Fakta Menarik Hari Raya Nyepi
Ada beberapa fakta menarik Hari Raya Nyepi yang wajib diketahui. Berikut fakta-fakta selengkapnya.
1. Nyepi Hanya Di Bali
Memang perayaannya berlangsung secara internasional, namun secara praktis, Catur Brata Penyepian hanya dilakukan di Bali saja. Selain untuk merayakan pergantian tahun baru Saka, hal ini juga jadi media introspeksi, kebangkitan, dan pembaruan di tahun yang baru.
2. Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Tutup
Setiap perayaan Nyepi yang dilaksanakan di Indonesia, bandara internasional I Gusti Ngurah Rai ditutup selama satu hari penuh dan tidak melayani penerbangan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan pada tradisi yang telah ada secara turun temurun. Bandara akan buka di hari berikutnya setelah perayaan Nyepi selesai.
3. Polisi Adat
Dikenal juga dengan sebutan Pecalang, bertugas untuk membantu menciptakan suasana yang kondusif. Polisi adat ini biasanya terdiri dari masyarakat Bali yang beragama non-Hindu. Selain tugas sosial, hal ini juga sebagai wujud persatuan dan kebhinekaan yang ada di Bali, dimana ketika warga Hindu melaksanakan ibadah maka warga lain turut membantu dengan apa yang bisa dilakukan.
4. Fasilitas Umum Berhenti Beroperasi
Keadaan sepi total juga tercipta berkat dukungan dari fasilitas umum yang berhenti beroperasi normal. Hanya beberapa objek vital saja yang tetap tetap buka untuk keadaan tertentu yang bersifat darurat, sehingga lalu lalang di jalanan dipastikan juga berhenti total.
Itulah ulasan mengenai sejarah Hari Raya Nyepi lengkap dengan fakta menariknya. Semoga dapat menambag wawasan Anda.